MAKASSAR - Distribusi logistik untuk pemilu legislatif (pileg) 2014 kurang cermat. Buktinya, jumlah logistik yang diterima Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten/kota di Sulsel tidak sesuai kuota.
Salah satunya dialami KPU Kepulauan Selayar. Kekurangan logistik yang diterima KPU Kepulauan Selayar berupa kotak suara sebanyak 100 buah, serta sampul surat suara sebanyak 1.232 lembar. Jumlah kekurangan ini masih memungkinkan bertambah karena KPU setempat masih melakukan sortir dan perhitungan logistik yang dibutuhkan.
Anggota KPU Kepulauan Selayar, Masmulyadi menyebut kekurangan logistik tambahan ini untuk kotak suara dan sampul surat suara ini sudah disampaikan ke KPU Sulsel maupun pihak kontraktor yang mengadakan logistik tersebut. “Jadi berdasar hitungan sementara kotak dan sampul kita masih kekurangan. Tapi itu sudah kita koordinasikan dengan KPU Sulsel,” kata Masmulyadi, Minggu, 5 Januari.
Dia menyebut, KPU Kepulauan Selayar saat ini masih melakukan sortir untuk memastikan kondisi logistik dalam keadaan baik. Bukan tidak mungkin, masih ada logistik yang rusak apalagi terbuat dari karton.
Terkait kemungkinan distribusi logistik ke wilayah pulau menggunakan helikopter seperti pilgub Sulsel lalu, Masmulyadi memastikan jumlah anggaran yang harus disiapkan KPU di atas Rp1 miliar. Apalagi di Selayar, jumlah titik distribusi untuk wilayah kepulauan mencapai lima titik. Satu titik diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp250 juta dengan estimasi waktu jelajah lima jam.
Kalau KPU Kepulauan Selayar sudah memastikan kekurangan logistik, beberapa daerah lainnya mengaku belum merinci ada tidaknya kekurangan logistik yang telah diterima. Ketua KPU Takalar, Jusalim Sammak menyebut pihaknya baru akan melakukan sortir logistik hari ini. “Kita belum lihat apakah ada yang kurang atau tidak. Rencananya besok baru kita melakukan rapat sekaligus mengecek logistik itu,” kata Jusalim.
Anggota KPU Wajo, Patauntung juga mengaku kalau pihaknya baru akan memulai membuka logistik yang telah diterima hari ini. “Jadi kita belum buka. Besok baru rencana kita melakukan perhitungan,” kata Patauntung.
Ketua KPU Sulsel, Iqbal Latief mengaku sampai saat ini belum menerima pemberitahuan terkait perkembangan distribusi logistik pileg ke 24 kabupaten/kota di Sulsel. “Bisa saja laporannya sudah ada ke sekretariat, tapi kalau ke saya langsung belum ada penyampaian kalau ada yang kurang. Logistik ini kan memang menjadi ranah sekretariat,” kata Iqbal.
Kendati, Iqbal sejak awal sudah menginstruksikan kepada KPU kabupaten/kota untuk melakukan pengecekan logistik yang diterima untuk memastikan apakah logistik yang diterima sesuai jumlah yang seharusnya atau kurang. Begitu juga memastikan ada tidaknya logistik yang rusak. “Kalau ada yang kurang atau rusak, pasti harus diganti,” tandas Iqbal.
(sah)