Pemilih (Pemula) dan Serangan Udara

Kamis 09-01-2014,00:00 WIB
Oleh:

Politik ber media

Kecerdasan dan strategi politik memang harus, dalam usaha untuk memperoleh kursi kekuasaaan, untuk itu diera keterbukaan informasi sekarang perilaku dan startegi harus diredefinisikan ulang karena disebabkan perubahan kemajuan media dan teknologi informasi. Premis politik bukan lagi ditentukan oleh seberapa besar modal (finansial) seseorang, dan seberapa kekuatan (pamor/figur) dalam mempengaruhi publik. Tetapi yang menentukan saat ini adalah seberapa kekuatan masing-masing pihak mampu mengefektifkan kekuatan media informasi ditengah informasi yang berseliweran disekelilng kita.

Prinsip dasar media hadir ditengah masyarakat salah satunya untuk mempermudah dalam penyampaian pesan, menghemat biaya dan memiliki pengaruh yang secara psikologis kepada penerima pesan. Maka jika ada yang mengatakan bahwa bermedia politik sebagai alat kampanye dan sosialisasi politik adalah mahal dan tidak terukur, maka ini anggapan yang salah dan perlu diluruskan. Justru yang hadir sebaliknya, kini berbagai pihak mulai menyiasati media sebagai media yang powerfull untuk mempengaruhi publik pemilih, maka disinilah dimulai dengan serangan udara untuk mengeruk suara terbanyak melalui perubahan persepsi pemilih.

Mendekati masa pemilu serangan-serangan udara baik kepada pemilih atau konstituen tanpa dapat kita elakkan pasti akan hadir ditengah media yang kita gunakan tanpa diundang dan diminta, maka sikap yang bijak adalah ibarat permainan bola adalah fair play (bermain secara sehat) dengan mengedepankan etika dan moral, dan berikanlah informasi yang sehat, positif  dan mengedepankan program yang pro rakyat bukan sekedar janji yang diumbar murah.

Penulis :

Praktisi dan Dosen Ilmu Komunikasi

Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Nurdin Hamzah Jambi

Tags :
Kategori :

Terkait