JAKARTA - Proses produksi dan distribusi logistik surat suara pemilu legislatif dinilai masih berjalan sesuai jadwal. Komisi Pemilihan Umum menyebut, proses pencetakan surat suara di sejumlah perusahaan pemenang lelang sudah mencapai 30 persen dari keseluruhan kuota.
Komisioner KPU Arief Budiman menyatakan, dirinya dan sejumlah komisioner telah memantau langsung ke sejumlah percetakan. Mayoritas perusahaan pemenang lelang surat suara sudah memenuhi target waktu dalam hal produksi. \"Produksi surat suara sudah mencapai 30 persen. Dari sisi distribusi juga masih lancar,\" ujar Arief di gedung KPU, Jakarta, kemarin (10/2).
Arief menyatakan, dirinya juga memantau langsung percetakan PT Temprina Media Grafika dan PT Antar Surya. PT Temprina Media Grafika mencetak surat suara untuk tujuh di antara 11 daerah pemilihan Jawa Timur, Papua, Papua Barat, NTT, dan NTB. Sementara itu, PT Antar Surya Jaya, satu konsorsium dengan PT Gramedia, mencetak surat suara untuk Kalimantan Barat.
\"Khusus Papua dan Papua Barat, setelah dicetak, langsung didistribusikan secepatnya,\" kata Arief. Sebab, distribusi logistik di dua provinsi itu harus menyesuaikan jadwal keberangkatan kapal laut. Menurut Arief, jadwal pelayarannya hanya dua kali dalam sepekan. \"Kalau sampai terlewatkan, harus tunggu pelayaran berikutnya,\" tegasnya.
Sebelumnya, Ketua KPU Husni Kamil Manik menyatakan, prioritas pencetakan dan distribusi surat suara memang fokus pada wilayah yang sulit terlebih dahulu. Tujuannya, akses transportasi memiliki waktu yang lebih panjang dalam mengirim logistik pemilu. \"Surat suara untuk perwakilan luar negeri juga sudah siap. Kami rencanakan pengiriman dimulai 12 Februari,\" jelasnya. Setidaknya ada 130 perwakilan RI di luar negeri yang sudah menunggu kiriman logistik pemilu.
Husni menjelaskan, tim KPU setiap hari terus memonitor 11 konsorsium pemenang lelang surat suara. Aparat keamanan juga tak luput ikut mendampingi dalam proses pengawasan. Dengan masa waktu yang tersisa, Husni berharap pada bulan depan, seluruh logistik tiba di masing-masing kabupaten/kota. \"Diharapkan Maret, semua logistik sudah ada di gudang-gudang KPU kabupaten/kota,\" ujarnya.
Dia menambahkan, setiap kardus yang didistribusikan ke daerah memilih barcode khusus dan spesifik. Kode dalam kardus itulah yang menjadi panduan bagi pemenang lelang maupun KPU daerah untuk memantau jumlah logistik. Masing-masing daerah memiliki barcode yang berbeda demi memperkecil kemungkinan bahwa logistik tersebut salah kirim.
(bay/c6/fat)