SURABAYA-Acara pelantikan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf sebagai pasangan Gubernur-Wagub Jatim melalui Sidang Paripurna Istimewa DPRD Jatim kemarin berlangsung meriah. Kendati sempat molor dua jam gara-gara pesawat yang ditumpangi Mendagri Gamawan Fauzi delayed, namun tidak mengurangi puncak dari rangkaian Pilgub yang telah berlangsung setahun sebelumnya tersebut.
Acara pelantikan kemarin dimulai pukul 11.00. Mundur dua jam dari waktu yang ditentukan. Namun, tak mengurangi kekhidmatan acara pelantikan. Sejumlah menteri datang. Diantaranya adalah Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan, Menpora Roy Suryo. Hadir pula sejumlah VVIP. Diantaranya adalah Sekjen DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono.
Kemudian terlihat pula Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan sejumlah gubernur lainnya. Juga ada perwakilan dari BPK. Sementara itu, dari pasangan calon yang sempat menjadi rival, hanya Eggi Sudjana yang terlihat. Pasangan Khofifah-Herman dan BDH-Said tidak nampak diantara para hadirin.
Mendagri Gamawan Fauzi memulai pidatonya dengan permintaan maaf. \"Saya meminta maaf bila harus terlambat. Ini rupanya gara-gara banyak warga Jatim yang sejahtera, sehingga saya pun tidak bisa dapat tiket paling pagi. Dapat tiket pukul 07.30, itu pun delayed lagi,\" katanya.
Selanjutnya, Gamawan Fauzi kemudian menyebut sejumlah prestasi Jatim. Diantaranya mendapat 58 penghargaan, termasuk provinsi dengan kinerja pemerintahan terbaik se-Indonesia pada 2013 lalu. Selain itu, IPM (Indeks Pembangunan Manusia) di Jatim juga menunjukkan peningkatan signifikan. Begitu pula, indikator-indikator ekonomi. Seperti nilai investasi yang meningkat lebih dari 300 persen selama empat tahun. \"Pada 2009, nilai investasi Jatim hanya Rp 46 triliun. Pada 2012 jumlahnya sudah mencapai Rp 136 triliun,\" katanya, yang langsung disambut tepuk tangan.
Namun, Gamawan mengatakan bahwa yang paling penting adalah kerukunan yang ditunjukkan oleh pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf. \"Menang Pilgub dan tetap bersama adalah sebuah hal yang langka. Dan menjadi satu-satunya di Jawa. Ini patut menjadi suri tauladan,\" katanya. Di tengah masyarakat yang sudah mulai bosan dengan tidak akurnya kepala daerah dan wakilnya, pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf ini memberikan semacam contoh sejuk mengenai bagaimana seharusnya relasi kepala daerah dan wakilnya.
Usai Gamawan memberikan sambutan, Ketua DPRD Jatim Imam Soenardhie yang juga menjadi pemimpin sidang kemudian menutup sidang paripurna istimewa. Maka, resmi pula Soekarwo-Saifullah Yusuf menjadi pasangan Gubernur-Wagub Jatim untuk periode 2009 \" 2014.
Usai menjalani prosesi pelantikan di DPRD Jatim, pasangan gubernur-wagub yang berjuluk KarSa tersebut kemudian langsung bergeser ke Gedung Negara Grahadi. Di sana, Soekarwo sudah ditunggu untuk menjalani proses pelantikan pengurus PKK Jatim.
Saat menjalani prosesi pelantikan, tercatat sudah ada sekitar 1.500-an masyarakat dari berbagai elemen sudah duduk di ribuan kursi yang disiapkan. Di sisi Barat, disiapkan sejumlah rombong makanan PKL yang memang sengaja dibuat untuk syukuran yang bertajuk \"Pesta Rakyat\" tersebut. Nampak pula Kirun Cs lengkap dengan rombongan gamelannya.
Soekarwo sendiri memulai pidato kemenangannya dengan menjadikan peningkatan kesejahteraan sebagai tema utama pemerintahannya lima tahun ke depan. Untuk itu, pejabat kelahiran Madiun tersebut mengatakan bahwa peran perempuan di kelas masyarakat menengah ke bawah akan menjadi lebihpenting.
\"Sudah bukan masanya lagi perempuan itu harus diam di rumah,\" tutur orang nomor satu di jajaran pemerintahan Jatim tersebut. Hal ini kemudian ditimpali oleh Wagubnya, Saifullah Yusuf. \"Kalau perempuan sejahtera, maka hampir pasti keluarganya juga ikut sejahtera,\" tuturnya.
Namun, bukan Saifullah Yusuf namanya bila tidak guyon. Sejurus kemudian dia nggojlok Kirun. \"Kalau pak Kirun kaya, maka bisa-bisa istrinya tidak ikut kaya,\" katanya, yang langsung disambut tawa hadirin. Kirun sendiri yang digojlok hanya mesam-mesem.
Selain itu, Soekarwo juga mengungkapkan bahwa politik di Jatim nantinya akan lebih mengutamakan musyawarah untuk mufakat. \"Ini bukan berarti tidak demokratis. Tapi, lebih mengutamakan pada dialog untuk mencapai satu visi terhadap suatu permasalahan,\" tambahnya.
Mantan Sekdaprov Jatim tersebut kemudian mengatakan bahwa untuk infrastruktur, khususnya jalan, juga akan memberikan prioritas khusus. \"Kami berkomitmen bahwa 10 persen dari total PKB (pajak kendaraan bermotor) untuk perbaikan dan pemantapan infrastruktur jalan,\" katanya. Ini bukan jumlah yang sedikit. Mengingat, pendapatan PKB per tahun di Jatim mencapai Rp 9,8 triliun. Ini berarti sekitar Rp 980 miliar.
(ano/ful)