JAMBI - Masa pengumuman pengangkatan tenaga honorer kategori 2 (K-2) menjadi CPNS sudah berjalan lebih dari sepekan. Tetapi pengumuman di Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) masih gelap. Padahal jumlah tenaga honorer K-2 di dua institusi itu sangat besar.
Dari daftar resmi di Badan Kepegawaian Negara (BKN) disebutkan bahwa jumlah tenaga honorer K-2 di Kemenag mencapai 58.907 orang. Jumlah ini tersebar di kantor pusat Kemenag Jakarta hingga di daerah-daerah. Selain itu juga terdiri dari banyak formasi. Mulai dari tenaga administrasi, guru, dan dosen.
Sedangkan jumlah tenaga honorer di lingkungan Kemendikbudkbud berjumlah 5.504 orang. Posisi mereka juga beragam. Mulai dari tenaga administrasi, pegawai teknik, hingga guru dan dosen.
Isu Suap Honorer K2 Batanghari Mencuat
Peserta yang telah lulus tes PNS dari tenaga honorer kategori 2 dikabupaten Batanghari terkesan tidak bersih. Hal ini terbukti adanya isu Short Message Servis (SMS) yang beredar dikalangan wartawan. SMS yang beredar terkesan adanya unsur suap jika peserta ingin lulus.
Dalam SMS yang beredar disebutkan, peserta yang ikut didalamnya ada yang membayar Rp 15 juta, Rp 50 juta hingga Rp 80 juta.
Dalam sms itu disebutkan, ada guru honorer yang mengejar di SD Sridadi. Namun sayangnya Dalam pesan singkat tersebut tidak disebutkan idintitasnya. Guru honor itu tidak lulus karena menurut kata-kata dalam SMS yang beredar, Guru SD Sridadi hanya mampu membayar Rp 15 juta kepada Kepala BKD Batanghari Syargawi. Sementara teman Guru tersebut sudah dinyatakan lulus, karena mereka mampu membayar Rp 50 juta hingga Rp 80 juta. Selain itu dalam SMS yang beredar juga disebutkan, Guru SD Sridadi yang tidak lulus itu uangnya akan dikembalikan oleh Syargawi.
Adanya SMS indikasi suap pada penerimaan tenaga honorer K2 menjadi PNS ini dibantah tegas oleh kepala BKD Batanghari Syargawi, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan diruang kerjanya (18/2) kemarin. Dikatakannya, untuk penerimaan tenaga honorer K2 menjadi PNS dirinya tidak pernah menerima uang satu rupiah pun dari sejumlah peserta yang lulus. Sebab, untuk kelulusan peserta sudah ditentukan oleh Menpan.
\"Satu sen pun saya tidak pernah terima uang dari para peserta tes honorer K2. Jangankan menerima uang, ketemu dengan para peserta K2 hingga saat ini belum pernah ketemu. Saya berani bersumpah, tidak pernah terima uang. SMS tersebut mungkin dari oknum yang sengaja memperkeruh suasana. Jika mereka ragu dengan hasil tes silakan temui saya, jangan ngirim SMS gelap tapi tidak berani bertanggung jawab,\"bantah Syargawi.
Dijelaskan Sargawi, Bahwa SMS gelap tersebut, jauh sebelum beredar dikalangan wartawan dirinya sudah mengetahui. Diakuinya, selama proses K2 namanya seringkali dicatut oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. \"Gara-gara K2 ini, namanya saya seringkali dicatut oleh para oknum gelap. Seringkali saya menerima telfon dari orang-orang yang saya kenal, bahwa ada oknum yang menelfon peserta dengan mengatas namakan saya. Padahal saya saat itu berada di Jakarta, oknum menelfon peserta dengan meminta uang dan di iming-imingi mereka dipastikan lulus,\"jelasnya.
Lebih jauh Syargawi mengatakan, sebelum proses K2 beberapa waktu lalu, Syargawi sudah mewanti-wanti kepada bawahannya agar tidak bermain dalam hal apapun terkait K2. \"Semua anak buah saya sudah saya wanti-wanti, jangan pernah terima uang dari para peserta. Jika kedapatan ada anak buah saya yang terlibat dalam hal ini, maka saya tidak segan-segan akan memberikan sangsi tegas,\"tutupnya.
BKD Belum Ajukan Formasi CPNS
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Kerinci mengaku belum mengajukan formasi CPNS 2014. Pasalnya sampai saat ini pihaknya belum menerima surat dari Kemenpan dan BKN terkait usulan formasi CPNS 2014.
\"Belum ada kita usulkan formasi CPNS 2014. Kita belum terima surat dari pusat,\" ujar Nurjanah, Sekretaris BKD Kabupaten Kerinci Selasa (18/2) kemarin.
Dikatakannya, Kabupaten Kerinci memang sudah lama tidak menerima CPNS, yakni sejak tahun 2010. Sejak tahun 2010 pula sekitar 500 PNS Kabupaten Kerinci pensiun.
Tahun 2013 lalu pihaknya mengusulkan 500 formasi CPNS, namun hanya sedikit yang diterima, sehingga tes CPNS tidak dilaksanakan pihaknya.\"Tahun 2013 lalu 500 formasi yang kita usulkan, kalau tahun ini kita usulkan formasi, mungkin sekitar 500 formasi juga,\" ucapnya.
Hal yang sama diungkapkan Kepala BKD Tanjabtim, Pertadi Kusuma dikonfirmasi kemarin (18/2).
\"Masih belum kami ajukan karena kami menunggu jumlah K2 yang lulus,\" katanya.
Setelah diketahui jumlah K2 yang lulus, lanjutnya, kemudian pihaknya akan kembali mendata apa-apa saja formasi yang dibutuhkan Pemkab.
\"Kalau sekarang kami kan belum ketahui. Jadi belum kami ajukan formasi,\" jelasnya.
Dia menambahkan, bila diketahui berapa orang jumlah K2 yang lulus. Dia pun akan memberitahukan kepada Bupati, terkait formasi yang akan diajukan ke Kemen-PAN.
\"Kan penerimaan pegawai harus persetujuan dari Bupati,\" terangnya.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Zulkifli pada Jambi Ekspres Selasa (18/2) kemarin juga mengatakan, bahwa saat ini susunan formasi belum dapat diketahui karena nantinya diusulkan terlebih dahulu oleh setiap instansi SKPD.
\"Jadi begini untuk 2014 ini CPNS yang diusulkan, formasi ini akan disampaikan oleh daerah ke kemenpan melalui gubernur, jadi untuk mengumpulkan formasi ini tentunya kita himpun dari usulan beberapa kepala SKPD,\" paparnya.
Sistemnya dimana setiap SKPD dalam instansi tersebut dihitung, dan berapa kekurangannya itu yang akan di usulkan akan mendapat CPNS-CPNS yang baru.
\"Jadi SKPD mana yang butuh pegawai yang banyak, instansi apa, berapa, nanti disampaikan kekami baru kami rekap,\" ujarnya.
Untuk saat ini sendiri, pihak BKD masih menunggu, instansi mana saja yang akan mengusulkan.
\"Sekarang berapa banyaknya itu tergantung dari SKPD jadi sekarang belum bisa kita sebut, yang pasti banyak dibutuhkan ya tenaga guru dan kesehatan , nanti baru teknis2 yang lain menyusul,\" tukasnya.
(Sun/yos/dik/Adi/jpnn)