JAMBI-Kehadiran Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) sebagai salah satu lembaga keuangan berbasis masyarakat patut diperhitungkan. Dalam sebulan berdirinya, LKMA Berkah Abadi mampu menghimpun dana masyarakat sebesar Rp 52.375.000.
Lembaga Keuangan Mikro ini, merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan layaknya perbankan yang dikelola sendiri oleh masyarakat setempat. Masih sulitnya akses perbankan dikalangan petani terutama masyarakat pedesaan, menjadi salah satu faktor utama terbentuknya lembaga keuangan mikro ini.
Diprakarsai oleh Bank Indonesia Provinsi Jambi, kemarin (19/10) LKMA yang beralamat di Jalan KNPI RT 4, Desa Teluk Ketapang, Kecamatan Pemayung ini diresmikan langsung oleh Perwakilan BI Provinsi Jambi dan Pemkab Batanghari dan disaksikan langsung oleh masyarakat setempat.
“Kehadiran LKMA ini diharapkan dapat menjadi jawaban bagi masyarakat khususnya petani untuk dapat mendekatkan diri dengan akses keuangan,” ujar Ketua LKMA, Paijo kemarin.
LKMA Berkah Abadi sendiri memiliki 5 produk tabungan yang terdiri dari tabungan masyarakat, tabungan pendidikan, tabungan ibu hamil, tabungan hari raya, dan deposito. Masing-masing nasabah dapat menabung dengan simpanan minimal Rp 5.000.
“Untuk setoran awalnya nasabah minimal menabung Rp 20 ribu. Sedangkan untuk masing-masing tabungan mulai dari Rp 5 ribu. Nantinya dana yang dihimpun dapat disalurkan kembali untuk keperluan anggota,” paparnya.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jambi, Poltak Sitanggang menjelaskan kehadiran LKMA sengaja dibentuk sebagai upaya Bank Indonesia untuk meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya dikalangan petani.
Dengan hadirnya LKMA ini diharapkan mampu menjadi pemantik dikalangan petani lainnya agar dapat mendirikan lembaga keuangan serupa dengan kesadaran yang terlahir sendiri dari kebutuhan masing-masing kelompok tani.
Hingga kini, BI provinsi jambi mampu memprakarsai kehadiran 3 LKMA yang tersebar di wilayah Batanghari, Kuala Tungkal, dan Muaro Jambi yang masing-masing berada di Desa Mekar Jaya, Kuala Tungkal, dan Desa Olak Kemang. LKMA ini menjadi Lembaga keuangan pertama yang hadir di jambi sebagai lembaga keuangan masyarakat yang dikelola secara prpofesional. Prosedur dan proses kerja Lembaga Keuangan Mikro mencontoh perbankan yang terkenal dengan transparansi dan akuntabilitasnya. Lembaga Keuangan Mikro juga berupaya dibangun dengan cara yang profesional dimana terdapat kantor, seragam, buku tabungan, slip setoran, dan administrasi lainnya.
Perbedaannya adalah bagaimana Lembaga Keuangan Mikro ini dijalankan dengan mengambil budaya dan aturan setempat serta disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini tercermin dari bagaimana aturan dari Lembaga Keuangan Mikro yang ditentukan secara bersama-sama serta produk-produk yang dihasilkan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sehari-hari .
“dengan diresmikannya LKMA ini diharapkan mampu penjadi LKMA percontohan bagi wilayah lain,” ujarnya.
Masril Koto yang merupakan pencentus Ide LKMA yang diterapkan diberbagai wilayah di indonesia mengatakan kehadiran LKMA ini merupakan yang pertama hadir di jambi dan menjadi bank yang ke 1.021 di indonesia. Diharapkan dengan hadirnya LKMA Berkah Abadi dapat membantu kebutuhan masyarakat setempat untuk lebih melek akses perbankan.
“hadirnya LKMA ini juga menjadi lahan edukasi bagi masyarakat desa untuk belajar berorganisasi dan administrasi. Harapannya LKMA ini dapat menjadi cikal bakal bnk yang dikelola oleh petani,” tutupnya.
(run)