Perusahaan Harus Segera Eksplorasi
JAKARTA-Pemerintah akhirnya meneken Kontrak Kerja Sama (KKS) wilayah kerja minyak dan gas bumi (WK migas) konvensional. Hal tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut lelang regular WK migas tahap II 2012 dan lelang penawaran langsung WK migas konvensional tahap I 2013. Perusahaan yang bakal menggarap blok-blok baru tersebut diharapkan bisa segera bekerja.
Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, langkah tersebut merupakan upaya nyata pemerintah dalam meningkatkan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas. \"KKS yang kami tanda tangani adalah satu KKS dalam lelang tahap II 2012. Kemudian lima KKS dalam lelang tahap I 2013. Kami juga akan teken KKS WK Alas Dara Kemuning,\" ujarnya di Jakarta kemarin (26/2).
Dia merinci, KKS tahap II 2012 yakni Blok Bengara II di Kalimantan Utara bakal dikelola PT Baradinamika Citra Lestari. Sedangkan lima KKS dalam lelang tahap I 2013 sudah seperti ketentuan. Misalnya Blok Palmerah Baru di wilayah Sumatra Selatan & Jambi. WK itu bakal digarap konsorsium Bukit Energy Palmerah Baru, NZOG Palmerah Baru, dan PT Surya Selaras Sejahtera. Kemudian Blok Sakti di lepas pantai Jawa Tengah dan Jawa Timur dioperasikan gabungan Krisenergy (Sakti) dan PT Golden Heaven Jaya.
North East Madura VI di lepas pantai Jawa Timur akan dikelola Golden Code Commercial. Masih di lepas pantai Jawa Timur, Blok Anugerah akan dikelola Husky Anugerah Limited. \"Yang terakhir adalah blok East Bontang di daratan dan lepas pantai Kalimantan Timur, itu akan dikelola PT Innovare Gas,\" jelasnya.
Secara total, lanjut dia, komitmen eksplorasi dari enam KKS mencapai USD 108,18 juta. Itu terdiri atas studi G&G sebesar USD 5,23 juta; survei seismik 2D sepanjang 3.550 km, survei seismik 3D seluas 1.165 km persegi; dan pemboran delapan sumur eksplorasi. \"Sedangkan bonus tandatangan yang akan diterima langsung oleh pemerintah mencapai USD 8 juta,\" imbuhnya.
Selain itu, Jero juga menandatagani satu KKS khusus yakni untuk WK Alas Dara Kemuning (ADK). Blok yang berlokasi di kabupaten Blora, Jawa Tengah bakal diserahkan PT Pertamina EP Cepu ADK sebagai anak perusahaan PT Pertamina. \"Ini merupakan \"implementasi kebijakan mengenai pengembalian bagian WK yang tidak dimanfaatkan oleh KKKS,\" ujarnya.
Hal tersebut diakui terjadi pada Blok ADK yang diserahkan kembali oleh Exxonmobil. Dengan begitu, Pemerintah dapat memilih badan usaha baru yang bisa mengembangkan blok tersebut dibantu pertimbangan SKK Migas. \"Berdasarkan perhitungan sementara, blok ADK dengan luas 24,96 Km persegi ini memiliki perkiraan sumberdaya minyak sebanyak 12,5 mmbo (juta barel minyak) dan gas sebanyak 25 bscf (miliar standar kaki kubik),\" ungkapnya.
Dari kontrak tersebut, pihak Pertamina berkomitmen untuk melakukan re-entry 4 sumur, studi G&G, studi GGR dan pemboran 1 sumur eksplorasi. Upaya tersebut ditaksir menelan dana sekitar USD 15 juta. Sedangkan \"bonus tandatangan yang akan diterima langsung oleh pemerintah mencapai USD 1 juta. \"Saya perintahkan kepada seluruh kontraktor yang sudah tandatangan, bekerjalah mulai besok. Jangan mendapat kontrak kerjasama terus dibiarkan bertahun tahun tidak dikerjakan,\" ungkapnya.
DIa tak menampik, kegiatan eksplorasi memang memerlukan dana besar, teknologi tinggi. Belum lagi resiko tinggi yang harus ditanggung. \" Tapi, kegiatan eksplorasi harus dilakukan untuk mendapatkan cadangan-cadangan baru. Kalau hari ini tidak dijalankan eksplorasinya. Apa yang akan dipanen oleh anak cucu kita? tidak ada,\" tambahnya.
(bil)