JAMBI - Pemilu merupakan wahana untuk melahirkan pemimpin bangsa. Bagi Partai Gerindra pemimpin yang akan dilahirkan harus mampu mengangkat harkat martabat bangsa dari ketertinggalan.
Hal ini disampaikan Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Jambi Ir H A R Sutan Adil Hendra MM bahwa Pemilu 2014 nanti merupakan titik terpenting dalam pengukuhan jati diri partai. Sejarah akan membuktikan bahwa cita – cita untuk mewujudkan Indonesia yang adil, damai dan sejahtera mampu untuk diemban oleh segenap kader partai.
“Ke depan seluruh kader Gerindra harus mampu mengangkat harkat martabat bangsa. Untuk itu hindari niatan memperkaya diri dalam berpolitik,” ujarnya.
Gerindra bukan bumper bagi para koruptor, penegasan ini berulang kali disampaikan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra H Prabowo Subianto dalam tiap kesempatan. Bahwa martabat bangsa ini ditentukan oleh perilaku kepemimpinannya, dan Pemilu merupakan pintu demokrasi yang menyeleksi kepemimpinan nasional. Semua orang bias berjuang di Gerindra, tapi dengan niatan untuk membela keadilan bagi Indonesia raya. “Dan bukan untuk memperkaya diri dan golongan,” tuturnya.
Selanjutnya tokoh yang akrab dipanggil pak haji ini menambahkan, sikap tegas Partai Gerindra dalam memperjuangkan harkat martabat bangsa merupakan cerminan dari ketegasan Prabowo Subianto.
“Hal ini bisa dilihat dari pandangan beliau terhadap berbagai persoalan, seperti masalah nasib tenaga kerja kita yang diperlakukan semena – mena di luar negeri,” katanya.
Prabowo yang paling lantang bersuara meminta pemerintah bersikap cepat dan tegas, menyelesaikan persoalan TKI karena baginya nasib TKI merupakan bagian dari harkat martabat bangsa yang harus kita jaga. Mereka pahlawan devisa karena kiriman uang TKI dari luar negerilah jutaan anak – anak mereka bias bersekolah. Ekonomi keluarga bias tumbuh jelasnya, sikap inilah menurut haji sutan yang juga Calon Anggota DPR RI Dapil Jambi ini harus dijadikan contoh.
Bahwa seseorang pemimpin harus peka terhadap persoalan lingkungannya, karena dari lingkungan sekitarlah seorang kader bisa mendapat amanah untuk menjaga nama baik partai. Kader Partai Gerindra tidak boleh berpangku tangan terhadap persoalan masyarakat. Apalagi melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan norma yang ada, inilah pengertian dasar bahwa Partai Gerindra harus bias mengangkat harkat martabat bangsa yang diawali dari lingkungan terdekat.
(cas)