>

BKSDA Jambi Ingatkan Warga Ada Dugaan Habitat Buaya Dekat Permukiman

BKSDA Jambi Ingatkan Warga Ada Dugaan Habitat Buaya Dekat Permukiman

BKSDA Jambi Ingatkan Warga Ada Dugaan Habitat Buaya Dekat Permukiman-Foto: ANTARA-

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID -Balai Konservasi Sumber Daya Alam mengingatkan warga dekat Sungai Sekunder Desa Lambur II Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), JAMBI karena diduga menjadi lokasi habitat baru buaya muara (Crocodylus porosus).

Hal itu yang membuat cemas masyarakat bermukim dan beraktivitas di sekitar wilayah tersebut.

Humas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi Zuratus Shaleh di Jambi, Sabtu mengatakan, kabar tersebut sudah diterima kantor balai dan saat ini pihaknya masih mengumpulkan informasi lebih lanjut terkait kemunculan buaya itu.

"Kami melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat, masyarakat agar menjauhi lokasi yang diduga menjadi habitat buaya tersebut," tulisnya.

Lebih lanjut Zuratus menerangkan, BKSDA Jambi mengimbau agar pemerintah desa dan Dinas Perikanan setempat melakukan koordinasi dengan pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) karena menurutnya berdasarkan undang-undang nomor 32 tahun 2024 pengelolaan buaya dan satwa air lainnya berada di KKP.

Kepala desa (Kades) Lambur II Kecamatan Sabak Timur Kabupaten Tanjabtim, Andi secara terpisah membenarkan peristiwa kemunculan buaya dekat pemukiman.

Menurutnya, jumlah buaya yang sering terlihat diperkirakan lebih dari satu ekor bahkan diduga sudah membentuk koloni (kelompok).

Kata dia, akhir-akhir ini buaya sering terlihat di daerahnya, lokasi nya di sekitar parit sekunder tiga jalur dua Desa Lambur II.

Menurutnya fenomena kemunculan buaya ini terjadi akibat proses pendangkalan sungai dan berkurangnya aktifitas lalu lalang kendaraan air didaerah itu, sehingga buaya merasa nyaman berkembang biak.

Dia menambahkan, sudah sering buaya naik ke darat (berjemur dan mencari mangsa) hewan ternak warga banyak yang menjadi korban, meski belum ada konflik antara manusia dan buaya namun warga khawatir, apalagi ukuran buaya yang muncul ke darat cukup besar panjangnya ada yang mencapai dua meter.

"Mulai meresahkan, saya berharap segera ada solusi sebelum jatuh korban karena keberadaan buaya di sekitar sungai di dekat pemukiman warga ini mulai mencemaskan," harap Andi.

Lanjutnya, warga yang memiliki ternak sudah diimbau selalu rutin memeriksa ternak dan menambah lampu penerangan di sekitar kandang untuk meminimalisir serangan buaya di malam hari.

Pemerintah desa dalam waktu dekat akan segera menyurati pemerintah kabupaten agar segera mencari solusi, karena jika hal ini terus dibiarkan tidak menutup kemungkinan terjadi konflik antara manusia dan buaya yang mengakibatkan jatuhnya korban.(ANTARA) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: