JAMBI-Tingginya angka guru SD yang pensiun setiap tahunnya, mau tak mau memberikan imbas yang begitu terasa dilini penyelenggara pendidikan. Ketiadaan guru menyebabkan proses belajar mengajar mengalami ketimpangan. Itulah yang dirasakan di SDN 200 Kota Jambi yang berada di Jelutung.
Menurut Kepala SDN 200 Kota Jambi, Harita bahwa tahun 2013 lalu, dua orang guru sudah pensiun sehingga jumlah guru PNS yang tersisa tinggal tujuh orang saja.
“Tujuh orang itu saja termasuk dengan guru agama dan saya selaku kepala sekolah. Sedangkan guru kelas yang PNS hanya ada lima. Otomatis kita kekurangan satu guru kelas,” papar Harita, kemarin.
Untuk menyiasati kekurangan guru kelas tersebut, Harita menunjuk salah seorang tenaga guru honorer untuk menjadi guru kelas. Itupun tidak bisa menyelesaikan ketimpangan-ketimpangan yang lain seperti perpustakaan yang diakui Harita belum sepenuhnya berjalan.
“Ya, perpustakaan kita ada. Bahkan gedungnya cukup bagus dengan koleksi yang memadai. Hanya saja penjaga perpustakaan sedang berhalangan sakit mengalami patah tulang. Jadi memang untuk sementara perpustakaan belum bisa maksimal mengakomodir kebutuhan siswa akan sumber perpustakaan,” paparnya lagi.
Harita hanya bisa berharap pemerintah segera menambah guru PNS disekolahnya tersebut. Apalagi siswa yang mesti dididik mencapai 178 orang. “Memang tidak begitu banyak siswa kami, tetapi dengan kekurangan guru tentu proses belajar tidak akan berjalan maksimal,” tutupnya.
(lia)