Dari jumlah itu, terealisasi hanya sebesar Rp 3,012 trilyun atau setara dengan 92,16 persen. Dari sisi pendapatan, target penerimaan yang ditetapkan sebesar Rp 2,628 trilyun dan terealisasi sebesar Rp 2,886 trilyun atau 109,83 persen.
Angka ini diperoleh dari PAD yang ditargetkan sebesar Rp 902,55 miliar, terealisasi sebesar Rp 1,06 trilyun atau terjadi pelampauan sebesar Rp 161,92 miliar atau sebesar 117,94 persen. Sementara laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi tahun 2013 yang diukur dari kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000 mencapai 7,88 persen.
Nilai ini meningkat dari 7,44 pada tahun 2012. Semua sector ekonomi mengalami pertumbuhan positif dengan pertumbuhan tertinggi pada sector kontruksi 20,73 persen. Sementara itu PDRB perkapita atas dasar harga berlaku pada tahun 2013 mencapai Rp 26,04 juta atau setara dengan 2.495,54 US dolar.
Nilai ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 22,51 juta rupiah atau setara dengan tahun 2012 sebesar Rp 22,51 juta atau setara dengan 2.390,44 US dolar. Diterangkannya, kemajuan di bidang kesehatan, pada tahun 2013 diarahkan pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Provinsi Jambi serta pemenuhan komitmen internasional yang dituangkan dalam MDGs.
“Kasus gizi buruk pada tahun 2013 mengalami penurunan 40,59 persen dari tahun sebelumnya dimana pada tahun 2012 dijumpai 142 kasus dan tahun 2013 turun menjadi 101 kasus. Dan jamainan perlindungan kesehatan bagi rumah tangga sangat miskin di luar kpesertaan Jamkesmas melalui program Jamkesmasda Samisake sampai tahun 2013 mencapai 53.772 jiwa,” bebernya.
(wsn)