TNI AL Unjuk Kebolehan Alutsista

Kamis 13-03-2014,00:00 WIB

Pamerkan Beragam Tekhnik Pertempuran

SURABAYA-TNI Angkatan Laut (AL) kemarin (12/3) unjuk kebolehan di dermaga Ujung Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmarim). Mereka menampilkan semua koleksi alutsista. Tak hanya itu, beragam teknik pertempuran pun dipamerkan dalam acara yang bertema Gelar Alutsista TNI AL itu.

                Gelar kekuatan alutsista itu merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya, TNI AU juga menggelar acara yang sama Oktober tahun lalu. Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Presiden Indonesia, Soesilo Bambang Yudhoyono. Beberapa menteri dan pejabat juga tampak menyaksikan acara itu seperti Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, menteri Pendidikan Muhammad Nuh, menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring. Acara itu juga dihadiri Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko dan Kapolri Jenderal Sutarman.

                Sebelum gelar alutsista dimulai, didahului dengan penyerahan satu unit pesawat CN-235-220 MPA (Maritime Patrol Aircraft) buatan PT Dirgantara Indonesia (DI) kepada Kementrian Pertahanan (Kemenhan). Selanjutnya pesawat itu akan diserahkan ke TNI AL melalui Mabes TNI untuk dioperasionalkan.

                Budi Santoso, Dirut PT DI mengatakan bahwa CN-235-220 MPA sangat cocok buat TNI AL. Pasalnya pesawat itu mempunyai banyak keunggulan. Pesawat itu dilengkapi radar ocean master yang mampu mengidentifikasi musuh pada ketinggian 18.000 feet. \"Musuh bisa kelihatan pada ketinggain 18.000,\" jelasnya.

                Usai penyerahan pesawat CN-235-220 MPA, dilanjutkan dengan acara inti yakni gelar alutsista. Presiden SBY selaku inspektur upacara memimpin rombongan tamu untuk melihat-lihat alutsista milik TNI AL. Orang nomor satu di Indonesia itu melihat satu per satu koleksi yang ditampilkan.

    Mulai dari 68 unit kapal perang berbagai jenis seperti kapal selam, kapal tanker, Fregat, Korvet, kapal cepat rudal, landing platform dock (LPD), kapal ranjau (buru ranjau dan penyapu ranjau). Selain itu fast patrol boat (FPB), landing ship tank (LST), kapal patroli cepat, tunda samudera (TS), kapal angkatan laut (KAL), Combat Boat dan Sea Raider.

    Ada juga 14 unit pesawat udara antara lain, Heli NBell 412 dan NBO 105, serta CN 235, Casa NC 212 dan Bonanza. Selain itu, para prajurit AL Koarmatim ini, juga menampilkan 78 unsur kekuatan Marinir yang terdiri dari Tank BMP 3F, Tank LVT 7A 1, Roket Multilaras RM 70 Grad, Tatra (truk pengangkut amunisi), Opleger (truk pengangkut tank), Taifib dan Denjaka serta perlengkapannya.

    Tak puas hanya melihat, presiden beserta ibu negara dan rombongan menjajal kemampuan salah satu kapal. Mereka mengadakan sailing pas dengan Kapal Angkutan Laut (KAL) Yudhistira.

                Acara gelar kekuatan TNI AL dilanjutkan dengan berbagai suguhan atraksi. Diantaranya taktik penjinakan ranjau, pembebasan sandera serta teknik operasi yang melibatkan tim gabungan yakni dari Komando Pasukan Katak (Kopaska) serta awak KRI.

    Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro dalam keterangannya mengatakan bahwa acara itu digelar untuk melihat pembangunan kekuatan TNI AL selama 10 tahun. Yakni mulai dari awal periode SBY menjabat sebagai presiden, tahun 2004-2014. \"Banyak perkembangan yang sudah dicapai,\" jelasnya.  

                Purnomo menegaskan ada beberapa alutsista yang sudah datang. Diantaranya empat unit kapal perang korvet kelas sigma, empat unit KRI kelas LPD (Landing Platform Dock) dimana dua LPD dibuat di PT PAL, empat unit Kapal Cepat Rudal (KCR) tipe 60 M buatan PT Pal dan dua unit Kapal Patroli Cepat (PC) tipe 43 M buatan industri pertahanan dalam negeri. \"Selain itu untuk korps marinir TNI AL  telah datang 54 tank Amfibi, 15 unit panser dan masih banyak lagi,\" tuturnya.

                Purnomo mengatakan dalam kesempatan itu juga digelar sidang  Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP). Yang visi misinya adalah mewujudkan kemandirian pertahanan termasuk juga program pembinaan dan pengembangan industri pertahanan.

    Dia menegaskan, pemerintah mentargetkan kemandirian pertahanan. Oleh sebab itu telah disusun master plan pengembangan industri pertahanan tahun 2010-2029. Purnomo mengatakan target utamanya ada dua. Yakni alutsista yang memiliki mobilitas tinggi dan daya pukul. Selain itu adalah industri pertahanan yang mampu memenuhi permintaan pasar dalam negeri, kemampuan bersaing di pasar internasional, serta mampu mendukung pertumbuhan ekonomi. \"Pak presiden juga mengatakan bahwa mulai kini harus mengutamakan buatan negeri. Karena setelah dihitung pembuatannya lebih cepat dan lebif efisien,\" terangnya.

    Purnomo mengatakan Indonesia kini bisa berbangga. Lantaran hasil industri pertahananya sudah di ekspor ke negara lain. Dia mencontohkan Kapal Perang kelas LPD di ekspor ke Filipina, kapal Cepat Rudal (KCR) dijual ke Timor Leste, serta Kapal Perang Baladu dan Anoa di ekspor ke Malaysia.  

Tags :
Kategori :

Terkait