JAMBI-PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) Cabang Jambi menargetkan premi income sebesar Rp 29 miliar. Target tersebut meningkat bila dibandingkan dengan target tahun sebelumnya Rp 27 miliar.
Tahun lalu, pencapaian premi Jasindo mencapai 90 persen dari target yang telah ditentukan. Dan dengan adanya target yang lebih besar ini, dimaksudkan agar Jasindo dapat merambah keberbagai sektor yang dapat meningkatkan premi.
Peningkatan premi dari tahun sebelumnya memang tidak terlalu besar, karena memang pada tahun sebelumnya ada beberapa sektor yang belum tergarap. Dengan adanya peningkatan target premi ini, diharapkan dapat terus memotivasi semua tim Jasindo untuk mendatkan premi lebih besar lagi.
\"Kita berharap masyarakat lebih mengenal Jasindo dan mau berasuransi dengan Jasindo,\" ujar Herman Prasojo, Kepala Jasindo Jambi ditemui Jambi Ekspres belum lama ini.
Sektor yang berpotensi untuk digarap lebih lanjut seperti bank pemerintah dan BPR, karena itu merupak poetensi yang menarik. Namun kendalanya masih terbentur SDM yang masih minim. Maka dari itu, untuk menyasar potensi yang ada, Jasindo terus rutin mengunjugi potensi yang ada, terutama tahun ini khusus di BPR yang mulai eksis, demi mengejar target yang lebih besar.
Herman mengaku, bahwa kondisi tahun ini memang lebih berat dari tahun sebelumnya, karena ada kebijakan baru dari OJK seperti asuransi kebakaran dan kendaraan bermotor. Tarif premi untuk asuransi kebakaran lebih besar dari yang lainnya, bahkan bisa sampai 2 kali lipat tentu ini agak memberatkan bagi calon polis.
\"Peraturan baru ini sudah mulai berjalan sejak Februari lalu, namun target untuk mengejar Rp 29 miliar selama 2014 harus tetap tercapai,\" tegasnya.
Akibat dari adanya regulasi baru dari OJK tersebut, saat ini banyak pihal yang semula ingin bergabung dengan Jasindo menahan diri untuk bergabung, namun diharapkan calon polis kembali bergabung karena walaubagaimanapun aturan OJK tetap baik prinsipnya. Dan apabila calon polis sudah mulai bergabung dengan Jasindo, Herman yakin target premi bisa tercapai bahkan melebihi target, karena banyaknya sektor baru yang tergarap untuk meruap premi.
Menurut dia, sangat penting bagaimana mengedukasi masyarakat tentang mengajukan claim, karena sering masyarakat menilai bahwa melakukan claim sangat sasah. Padahal tidak demiakian adanya, asalkan semua syarat terpenuhi.
(kar)