Laporan SUGENG SULAKSONO
dari Bangkok, Thailand
BANGKOK - Suhu politik Thailand yang memanas tidak menghalangi perhelatan pameran otomotif Bangkok International Motor Show 2014. Event tahunan tersebut tetap digelar pada 26 Maret hingga 6 April di Impact Hall Muang Thong Thani, sekitar 23 km dari Bangkok.
Ekshibisi yang mengusung tema Beauty in the Drive itu diikuti 28 merek mobil, 9 brand sepeda motor, dan lebih dari 80 industri pendukung. Sekitar 15 mobil dan motor baru bakal diperkenalkan dalam pameran yang sudah memasuki penyelenggaraan ke-35 tersebut. Pameran itu juga dimeriahkan sejumlah mobil konsep dan edisi khusus.
Grand Prix International (GPI) selaku penyelenggara pameran menyebutkan, pameran kali ini sebenarnya tidak digelar dalam situasi ekonomi resesi seperti diperkirakan banyak orang. Sebab, pasar otomotif terus berkembang seiring dengan pertumbuhan perekonomian.
\"Situasi politik di Thailand saat ini memang cukup berdampak pada pasar. Tetapi, saya yakin Bangkok Motor Show bakal menggairahkan pasar kembali dan meningkatkan kepercayaan konsumen bahwa situasinya tidak seburuk yang dikira,\" tutur Senior Vice President GPI Jaturont Komolmis.
Secara umum, pameran yang diklaim terbesar di ASEAN itu tak jauh berbeda dengan Indonesia International Motor Show (IIMS). Perbedaan paling mencolok adalah Negeri Gajah Putih itu secara terbuka menjadikan pameran tersebut sebagai momen berjualan. Tak terkecuali para sales promotion girl (SPG) sebagai penjaga booth pameran, juga lebih \"terbuka\" menyapa para pengunjung.
General Motors (GM), salah satu produsen otomotif terkemuka dunia, memanfaatkan momen itu dengan meluncurkan Chevrolet Captiva terbaru. Sport utility vehicle (SUV) andalan pabrikan asal Amerika Serikat tersebut dalam waktu dekat diperkenalkan secara resmi di Indonesia.
\"Mobil ini mengalami banyak perubahan dari sebelumnya. Kualitas baru dan tentunya banyak perbedaan dari sisi desain,\" kata Director of Vehicle Sales Services Marketing GM South East Asia Gustavo Colossi. Sebagian besar produk Chevrolet yang diproduksi di Thailand adalah jenis SUV dan double cabin. \"Sebagian diekspor ke Indonesia. Tidak banyak, sekitar 200 sampai 250 unit per bulan,\" bebernya.
Managing Director GM Thailand Marcos Purty mengatakan, pasar Thailand dengan Indonesia hampir sama jika dilihat dari sisi penjualan. Tahun ini pasar mobil Thailand ditarget 1,2 juta unit. Begitu pula Indonesia. \"Perbedaannya, di Indonesia pasar terbesar masih MPV. Di sini yang terbesar SUV dan kendaraan niaga, termasuk double cabin,\" ungkapnya.
(*/c9/oki)