JAMBI-Wacanapemekaran Kabupaten Kerinci menjadi dua kabupaten, terus saja mengemuka. Kali ini disampaikan oleh mantan Ketua HKK Jambi Munir kepada koran ini, kemarin.
Menurutnya, melihat topografi wilayah Kerinci saat ini, memang sudah sangat layak Kerinci dimekarkan.
‘‘Bukan lagi layak, tapi sangat layak dimekarkan menjadi satu kabupaten lagi agar pembangunan bisa merata,’‘ jelasnya.
Dia menambahkan, masyarakat yang berdomisili di Kerinci Hilir sangat mengidam-idamkan berdirinya sebuah kabupaten baru di Kerinci paska lahirnya Kota Sungaipenuh.
‘‘Tentunya aspirasi ini harus cepat ditanggapi oleh pemerintah daerah,’‘ sebutnya.
Senada juga disampaikan oleh mantan Wakil Bupati Kerinci Mohammad Rahman. Menurutnya, potensi yang ada di Kerinci Hilir sangat memadai untuk lahirnya sebuah kabupaten baru.
‘‘Di Kerinci Hilir itu banyak potensi yang bisa digali, seperti panas bumi atau geothermal, PLTA, perikanan dan perkebunan serta potensi pariwisata,’‘ jelasnya.
Selain itu, jauhnya jarak tempuh ke pusat pemerintahan Kerinci di Bukit Tengah juga menjadi salah satu alasan pemekaran tersebut. ‘‘Bayangkan, dari Batang Merangin ke Bukit Tengah itu bisa menghabiskan waktu 3-4 jam perjalanan, belum lagi dari Gunung Raya, ini sangat tidak efektif. Untuk itu, rencana pemekaran ini harus kita dukung,’‘ katanya.
Pemekaran ini, sambungnya, juga menjadi janji bupati Kerinci Adi Rozal saat Pilkada ulang beberapa waktu lalu.
‘‘Beliau (bupati, red) memang berjanji akan mendukung perjuangan pemekaran ini, makanya beliau didukung oleh masyarakat Kerinci Hilir. Kita tunggu saja tindak lanjutnya,’‘ pungkasnyaAdanya wacana pemekaran Kerinci mendapatkan penolakan dari sejumlah masyarakat Kerinci. Oleh karenanya, wacana ini belum tentu akan bisa terealisasi.
Dikonfirmasi terpisah, Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) menyatakan, memang pemekaran daerah itu bisa saja terjadi. Hanya saja, untuk mewujudkan hal tersebut tak semudah yang dipikirkan.
‘‘Semuanya bisa saja terjadi, kita lihat nanti aspirasi dari masyarakat,’‘ ungkapnya.
Soal adanya penolakan dari masyarakat karena jarak ke Ibukota kabupaten akan jauh, HBA mengatakan, itu akan menjadi salah satu bahan pertimbangan dari pemerintah nantinya.
‘‘Nanti ya kita lihat saja nanti. Ini kan baru menjadi wacana saja, belum ada tindak lanjut seperti dalam surat penyataan belum ada. Ini masih berupa wacana,’‘ ujarnya.
Pemekaran ini juga tergantung dengan keinginan dari pemerintah Kabupaten Kerinci sendiri. Apakah ingin dimekarkan daerahnya atau bagaimana. Sebab, yang akan dimekarkan adalah wilayah Kabupaten yang bersangkutan.