SAROLANGUN - Bangunan Pasar Limbur Tembesi Kecamatan Bathin VIII terlihat dikelilingi semak belukar. Tanpa adanya perawatan, bangunan dinilai mubazir karena tidak difungsikan.
Amsul Hair, warga Bathin VIII mengatakan Pasar Limbur ini seharusnya tidak dibangun Pemkab bila tidak bisa difungsikan dengan baik, sebab tidak dipergunakan sama sekali. “Jujur kami sangat prihatin dengan kondisi ini, sebab pasar itu tidak juga digunakan atau manfaatkan, sehingga pasar itu sekarang hanya ditumbuhi oleh rumput yang udah tinggi dan pohon,” ungkapnya.
Dijelaskannya, Pasar Limbur yang dibangun pemerintah itu juga digunakan sebaik mungkin agar bisa menghasilkan omset yang besar untuk daerah, sehingga daerah nantinya lebih maju dalam hal ekonomi dan jika tidak bisa digunakan pasar lebih baiki lagi dialihfungsikan kepada hal lain.
“Jika memang pasar tak bisa lagi difungsikan apa salahnya pemerintah mencari solusi terbaik apa alih fungsi sebagai tempat sekolah anak PAUD dan itu tinggal memeton dinding pembatas, apalagi saat ini Bathin VIII kekurangan minim sekolah Paud,“ ujarnya.
Sementara Kabid Dikmen Murtoyo pernah mengatakan pihak Disdik sepakat kalau Pasar Limbur dijadikan sebagai PAUD agar bisa dialih fungsikan secara maksimal. “Kami sangat setuju bila bangunan pasar limbur tembesi itu dialihkan menjadi PAUD, sebab pendidikan PAUD di Kecamatan Bathin VIII harus bisa ditingkatkan,” ungkapnya.
Disamping itu Bupati Sarolangun, H. Cek Endra, ketika dikonfirmasikan beberapa hari yang lalu menegaskan pada Disperindagkop untuk memungsikan dan mempergunakan sebaik mungkin untuk menambah nilai asset daerah.
(feb)