MUARASABAK - Selama tiga tahun kepemimpinan H Zumi Zola Zulkifli - H Ambo Tang selaku Bupati dan Wabup, Bupati intens menekan angka kematian terhadap ibu dan bayi. Kadinkes Tanjabtim, Samsiran Halim mengatakan, sejak tahun 2011 lalu, Tanjabtim memiliki sembilan kasus kematian ibu, dan 2013 ini turun dengan hanya menjadi 6 kasus. \"Karena pak bupati ikut memprioritaskan kepada penekanan angka kematian ibu dan bayi,\" kata Samsiran.
Sedangkan pada kasus kematian bayi, tahun 2011 pihaknya mencatat terdapat 32 kasus angka kematian bayi, lalu tahun 2012 berkurang dengan 13 kasus saja dan tahun 2013 hanya terjadi 9 kasus kematian bayi. \"Berkurangnya kasus kematian ibu dan bayi salah satunya dengan menempatkan bidan ditiap-tiap Desa,\" terangnya.
Saat ini, lanjut Samsiran, seluruh Desa di Tanjabtim sudah terisi bidan baik itu bidan yang berstatus PNS maupun bidan yang berstatus PTT. Sehingga bagi ibu-ibu yang akan melahirkan, secepatnya bisa langsung ditangani bidan setempat.
\"Tentunya dengan pemerataan bidan berdampak kepada penurunan angka kematian ibu dan bayi,\" terangnya.
Sebelumnya, banyak kasus kematian ibu karena tidak adanya rujukan bagi ibu malang tersebut. Sehingga untuk pengobatan yang lebih baik, menjadi kendala bagi ibu-ibu yang membutuhkan rujukan. \"Tapi saat ini sudah ada rujukan bag ibu-ibu yang memerlukan,\" katanya.
Disamping penekanan terhadap kematian ibu dan bayi, Samsiran menambahkan Bupati telah meminta kepada Dinkes sejak tahun 2012 lalu, untuk menanggung biaya pendamping bagi pasien. \"Maksimal dua orang kami berikan biaya bagi pendamping pasien,\" jelasnya.
Biaya yang ditanggung pihaknya antara lain biaya uang transport harian, biaya makan, biaya tempat tinggal bagi dua orang yang mendampingi pasien. \"Karena kami tidak ingin membebani pasien. Sudah sakit masa harus mengeluarkan biaya lain,\" jelasnya.
Mengenai puskesma yang dimiliki Tanjabtim, menurutnya telah terjadi penambahan puskesmas perawatan, yang sebelumnya Tanjabtim hanya memiliki enam puskesmas perawatan, kini menjadi 8 puskesmas perawatan. \"Tahun ini sebanyak lima puskesmas akan memiliki fasilitas USG ditambah dokter yang sudah dilatih untuk mempergunakan alat tersebut,\" tandasnya.
(yos/adv)