Sumbangkan Rp 1 Triliun gara-gara Salah Sebut

Jumat 25-04-2014,00:00 WIB

   Tahir sangat bangga mendapat tamu istimewa. Apalagi, dia menjadi tuan rumah. \"Sebagai tuan rumah, saya benar-benar bangga. Apalagi, saya bisa bicara sampai tujuh jam bersama Gates,\" paparnya.

   Yang spesial lagi, Tahir berkesempatan mengajak Bill Gates untuk dinner di rumahnya. Selama makan malam itu, papar Tahir, Gates menyampaikan bahwa Indonesia dapat menjadi model atas gerakan filantropi di negara lain.

   Biasanya, negara yang mengajukan dana ke Bill & Melinda Gates Foundation menyerahkan proposal dengan besaran tertentu. Proposal yang masuk itu lalu diteliti. Bila memenuhi syarat, pengajuan disetujui.

   \"Nah, yang di Indonesia ini pertama kali dalam sejarah filantropi Bill Gates. Karena ada putra daerah yang bersedia bersama-sama membantu negara. Makanya, saya bersyukur mendapat kesempatan bersama Bill Gates,\" tuturnya.

   Tidak berhenti begitu saja. Setelah bertemu Gates, melalui Tahir Foundation, Tahir telah menyiapkan program pengobatan gratis untuk anak-anak berusia di bawah 12 tahun yang terkena kanker. Program itu akan diluncurkan pada 2 Mei mendatang.

   \"Program ini berlaku di seluruh Indonesia. Anak-anak yang terkena kanker seperti leukemia bisa datang ke yayasan kami,\" urainya.

   Sebagai pengusaha, Tahir sadar harus memiliki pijakan yang kuat untuk membangun bisnisnya. Berbisnis tidak sekadar melakukan transaksi dan mendapatkan keuntungan, melainkan lebih dari itu. Caranya, membangun platform.

   \"Bisnis saya memiliki lima platform, yaitu keuangan, properti, ritel, rumah sakit, dan media. Sementara arti dari platform ada tiga hal. Yakni, keuangan harus kuat, teamwork harus jelas, dan ada ruangan untuk terus tumbuh. Misalnya, datang opportunity bisnis, tapi keuangan tidak kuat, jangan dipaksa,\" paparnya.

   Bank Mayapada merupakan tulang punggung bisnis jasa keuangan grup. Belum lama ini mereka memulai perusahaan multifinance serta merambah ke industri asuransi. Sedangkan duty-free shop juga berkontribusi besar terhadap bisnis Mayapada. Outlet-nya tersebar di bandara Jakarta dan Denpasar.

   Mayapada Group berekspansi ke jasa kesehatan dengan membangun rumah sakit Mayapada Hospital pada 2008. Rencananya, mereka juga membangun di Surabaya.

   \"Kami segera bangun itu. Apalagi, Surabaya adalah my home town,\" kata dia.

   Di tengah bisnisnya yang terus tumbuh, Tahir mempersiapkan anak-anaknya sebagai generasi penerus. Menurut dia, diperlukan strategi dalam membina anak. Tidak hanya menguasai satu sektor, tapi harus beragam, mulai teknologi, keuangan, sampai memahami hukum.

   \"Dulu sekolah lulusan ekonomi, sosial, dan budaya tidak berguna. Sekarang ambil akuntan dan hukum itu hebat,\" ucap Tahir.

(*/c11/ari)

Tags :
Kategori :

Terkait