Ikut PTT Dijanjikan Pendidikan Spesialis

Selasa 29-04-2014,00:00 WIB

JAKARTA - Minat dokter umum dan dokter gigi mengikuti program PTT (pegawai tidak tetap) dan dikirim ke daerah terpencil menurun. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjanjikan pemberian fasilitas khusus kepada peserta program PTT untuk melanjutkan pendidikan spesialis.

 Janji manis itu disampaikan Menkes Nafsiah Mboi saat melepas 405 orang dokter umum dan dokter gigi PTT untuk bertugas di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan (DTPK) kemarin. Rincian tenaga medis yang mengikuti program PTT 2014 ini adalah, 238 orang dokter umum dan 167 orang dokter gigi. Khusus untuk dokter gigi, jumlah yang dikirim itu di bawah kuota yang tersedia.

 \"Saya yakin kalian-kalian sejawat dokter bersedia mengikuti program PTT ini karena jiwa kemanusaian lebih,\" ujar Nafsiah. Dia mengatakan lulusan dokter umum atau dokter gigi sejatinya bisa memilih jalan mudah, dengan mendaftar di rumah sakit swasta yang menjamur di Jakarta dan kota-kota besar lainnya.

 Nafsiah mengatakan peserta program PTT ini tidak perlu khawatir terkait keamanan dan keselamatan saat berdinas selama dua tahun. Menteri yang dulu pernah mengikuti program serupa itu mengatakan, sampai saat ini belum ada kasus dokter PTT yang menjadi korban kejahatan atau bahkan sampai kelaparan. \"Dengan catatan mengabdi ke masyarakatnya yang sungguh-sungguh. Kalian ini sekarang sedang ditunggu masyarakat,\" paparnya.

 Terkait dengan hadiah akses atau fasilitas melanjutkan studi spesialis tadi, Nafsiah memberikan syarat. Dia mengatakan para dokter umum dan dokter gigi yang ingin mendapatkan akses tadi, harus bersedia lebih lama tinggal di daerah penempatan. \"Kalau perlu tidak apa-apa kecantol atau mendapatkan jodoh warga sana dan jadi penduduk sana. Nanti kami fasilitasi untuk ambil spesialis,\" jelas Nafsiah.

 Dia lantas mewanti-wanti supaya peserta PTT ini tidak \"nakal\". Nafsiah mengatakan titik penempatan PTT ini adalah di puskesmas-puskesmas terpencil. Sebagai tenaga di puskesmas, otomatis juga ikut memantau kegiatan posyandu di daerahnya.

 \"Jangan awalnya saja di puskesmas, kemudian pindah ke RS umum kabupaten. Kalau ketemua awas, saya ingat-ingat wajah kalian,\" ujarnya lantas tersenyum. Dia mengatakan misi utama program penyebaran PTT ini adalah untuk menambah akses medis ke seluruh pelosok Indonesia. Maka dia melarang dokter umum dan dokter gigi PTT yang ditempatkan di puskesmas, kemudian pindah bekerja di RSUD.

 Sebelum dilepas ke daerah penempatan pada 5 Mei nanti, peserta PTT dari 15 provinsi ini mendapatkan pembekalan dari Kemenkes dan instansi terkait. Misalnya tentang tugas dan peran dokter umum dan dokter gigi PTT dalam pelayanan kesehatan dasar, program penyehatan lingkungan dan pengendalian penyakit, serta program SJSN (sistem jaminan sosial nasional).

(wan)

Tags :
Kategori :

Terkait