BUAT kita di Kota Jambi, kehadiran dokter keluarga amatlah penting. Pertama karena belum semua masyarakat masuk asuransi. Kedua biaya berobat masih terbilang tinggi dan system layanan kesehatan pun belum memihak kepada pasien.
Ketiga, pranata kesehatan rata-rata masyarakat kita belum kokoh sehingga sering salah dalam menentukan alamat berobat. Alhasil, sudah tinggi biaya berobat yang harus dikeluarkan belum tentu hasilnya memuaskan.
Menurut dr. H. Sahlian Lubis bahwa sistem layanan kesehatan memiliki jalan cepat bagi pasien mampu dan layanan jalan lambat bagi paisen tidak mampu. Di layanan jalan lambat berlaku aturan system rujukan.
“Artinya aturan medis berjenjang dari yang sederhana (puskesmas, red) sampai yang lengkap (RS, red) tidak demikian layanan medis jalur cepat yang boleh bebas memilih sesuai kemampuan. Layanan medis jalur cepat, tentu saja berarti memasuki industry medis dengan segala tabiat buruknya,” ujar Sahlian.
Dikatakannya bahwa pemeriksaan yang tumpang tindih, de-humanisasi layanan dan meresepkan obat berlebihan, bagian dari hiruk piruknya pasar medis orang yang mampu. Melihat kondisi layanan medis seperti itu, baik layanan medis jalur lambat maupun cepat agaknya sama-sama sedang membutuhkan kehadiran dokter keluarga.
“Dokter keluarga mengenal betul setiap anggota keluarga yang ditanganinya. Bahkan sejak lahir, lengkap dengan rekam medisnya. Apapun masalah medis yang dihadapi keluarganya, dokter keluarga menjadi tempat bertanya, sekaligus mendapatkan penjelasan dan pengobatan,” bebernya.
Selain itu diakuinya bahwa dokter keluarga juga akan merujuk pasien ke alamat berobat yang paling tepat. Mungkin kepada sejawat yang sudah amat dikenalnya, sehingga komunikasi medis demi kesembuhan terbaik pasien bisa terbangun.
“Tanpa dokter keluarganya, pasien salah memilih alamat berobat menentukan keberhasilan penyembuhan penyakit. Selain tidak harus boros atau mungkin berhasil nihil. Dokter keluarga menjauhkan pasien dari resiko malpraktek,” akunya.
Namun demikian, dokter keluarga sebagaimana dokter pribadi dijelaskan Sahlian akan siap bila ada telpon dari pasiennya, sehingga kejadian penyakit yang gawat terlambat ditangani tidak akan sampai terjadi.
(kta)