Dirawat 10 Tahun, Rusak 15 Menit

Senin 12-05-2014,00:00 WIB

Pengunjung CFD Berebut Es Krim, Taman Sepanjang 1 Km Hancur

SURABAYA -  Kenyamanan car free day (CFD) di Taman Bungkul kemarin pagi (11/5) berubah menjadi kericuhan. Ribuan orang berebut es krim yang sedianya dibagikan secara gratis.

Taman di median Jalan Raya Darmo sepanjang 1 kilometer rusak parah karena terinjak-injak warga yang berebut es krim. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang mendengar kabar tersebut langsung turun ke lapangan. Dia marah semarah-marahnya mendapati kenyataan bahwa taman yang bertahun-tahun dirawat dengan baik itu rusak parah.

Seakan ingin melampiaskan kemarahan, Risma berjalan kaki menuju tenda panitia yang terletak di selatan Taman Bungkul. Di tempat ini dia meluapkan kekesalan kepada panitia bagi-bagi es krim gratis yang mengenakan kaus merah. \"Kalian tahu! Butuh sepuluh tahun untuk bikin taman itu,\" ujar Risma dengan nada tinggi.

Raut wajah mantan kepala dinas kebersihan dan pertamanan itu merah padam. Dia berkali-kali membentak panitia yang hanya diam menunduk mendengar kemarahan Risma. \"Bukan hanya uang APBD saja. Tapi, peluh keringat kami keluar untuk merawat taman ini,\" tegas Risma.

Dia juga mempersoalkan kegiatan yang ternyata tak mengantongi izin dari Pemkot Surabaya itu. Risma pun mengancam memerkarakan hal itu. Bukan hanya secara perdata, tapi juga pidana.

Setelah meluapkan kemarahan, Risma melihat kondisi taman di median jalan. Risma geleng-geleng melihat aneka tanaman itu rusak dan layu. Dia lantas mengambil sapu dan membersihkan taman tersebut dengan dibantu petugas lain.

Kerusakan taman bukan hanya terjadi di media jalan. Sejumlah tanaman di dalam Taman Bungkul yang menjadi kebanggaan warga Surabaya itu juga rusak bekas terinjak. Khususnya yang berdekatan dengan lalu lintas orang.

Di taman yang pernah menyabet penghargaan internasional itu pagi kemarin (11/5) memang tumplek blek oleh ribuan orang yang menikmati acara car free day (CFD). Jalan dua jalur sepanjang dua kilometer dipenuhi orang sehingga sulit untuk dipakai sekadar jalan. Warga juga bergerombol di pojok selatan taman karena di tempat itu ada panggung acara pembagian es krim gratis.

Salah satu pengunjung CFD Raya Darmo, Putra Pratama, mengatakan, sebenarnya kericuhan sudah terjadi pukul 07.00. Saat itu ribuan orang dari arah utara (perempatan Raya Darmo-dr Soetomo) berdesakan menuju ke Taman Bungkul. \"Saking sesaknya, akhirnya mereka tidak bisa maju lagi,\" ujarnya. Mereka mengiringi sekitar 30 gerobak es krim yang bergerak menuju Taman Bungkul.

Karena tidak bisa berjalan menuju ke Taman Bungkul dengan lancar, ribuan orang itu naik ke jalur hijau atau taman. Taman di median jalan itu diterjang dan diinjak-injak. \"Tidak hanya pejalan kaki, orang yang menggunakan sepeda juga terpaksa melewati median jalan,\" jelasnya.

Sampai di depan Graha Wonokoyo atau sekitar 50 meter sebelum Taman Bungkul, massa yang berdesakan itu menjarah es krim yang ada di gerobak-gerobak dorong tersebut. \"Melihat itu, pengunjung yang sudah berada di Taman Bungkul berlarian menuju ke arah gerobak es krim,\" ujar Putra. Praktis, hanya dalam waktu sekitar 15 menit, es krim yang diperkirakan berjumlah 10 ribu itu habis dijarah massa.

Situasi kacau itu membuat polisi bertindak. Mereka membubarkan acara. Beberapa saat kemudian atau sekitar pukul 08.15, polisi dibantu petugas dinas perhubungan terpaksa membuka Jalan Raya Darmo. CFD yang biasanya berakhir pukul 09.00 itu dihentikan lebih awal lantaran lalu lintas di sekitar area itu sangat macet.

Hingga pukul 09.00 kondisi Jalan Raya Darmo masih penuh sesak oleh pengunjung. Kemacetan tak terhindarkan karena kendaraan tidak bisa melaju. Banyak pengunjung yang meluber di jalanan.

Kemacetan parah terpantau sampai flyover Mayangkara yang berjarak sekitar 2 km dari area CFD. Melihat kepadatan itu, polisi akhirnya menutup kembali akses Jalan Raya Darmo. Penutupan dilakukan tepat di perempatan depan Kebun Binatang Surabaya (KBS). Arus lalu lintas baru benar-benar lancar sekitar pukul 10.00.

Tags :
Kategori :

Terkait