Menengok Dapur Campagnolo, Menginap di Kastil 2.000 Tahun

Rabu 28-05-2014,00:00 WIB

 Edwin Djunaidi Rachman, yang termasuk kolektor sepeda, mengatakan bahwa kunjungan ini membuatnya lebih bangga punya koleksi produk Campagnolo. Malah bikin dia ingin punya lagi.

 \"Wah gawat ini. Makin kenal Campy, jadi makin ingin,\" celetuknya.

 Dari pabrik, rombongan diajak ke ruang pertemuan di lantai 2. Di sana gantian Lorenzo Taxis, group head marketing and communication Campagnolo, memberi materi soal latar perkembangan perusahaan.

 Dia bercerita soal asal muasal perusahaan hingga situasi terakhir. Cerita paling penting adalah bagaimana Campagnolo bermula. Tullio Campagnolo, sang pendiri, merupakan anak pengusaha toko perkakas di awal dekade 1900-an. Dia juga pembalap semiprofesional.

 Pada akhir 1920-an masih belum ada sistem untuk melepas ban dengan cepat, juga belum ada komponen pemindah gir seperti sekarang. Dulu sepeda balap hanya punya dua gir. Satu untuk datar, satu lagi untuk menanjak. Sebelum tanjakan, pembalap harus berhenti, melepas baut ban, memutar ban untuk memindah sisinya (misal gir kanan datar, gir kiri nanjak), lalu kembali mengendarai sepeda.

 Saat itu Campagnolo memimpin lomba, namun saat sebelum tanjakan, baut bannya tak mau lepas. Dia pun kalah.

 Penasaran, orang pintar ini pun menemukan sistem tuas quick release, yang bisa membantu orang melepas velg dari frame sepeda dengan cepat. Sistem itu sampai sekarang masih digunakan dengan bentuk yang hampir sama.

 Perusahaan Campagnolo pun didirikan pada 1933. Dalam perjalanan waktu, Campagnolo tidak hanya membuat komponen sepeda. Pada 1960-an NASA di Amerika meminta Campagnolo membuatkan komponen magnesium, yang dipakai untuk penerbangan dan pendaratan di bulan.

 \"Jadi, kami, perusahaan Italia, membantu Amerika melangkah di bulan,\" kelakar Taxis.

 Kini, 80 tahun lebih Campagnolo berdiri, perusahaan ini memiliki omzet hampir USD 120 juta per tahun. Eropa masih menjadi pasar terbesar, dengan Jerman sebagai negara konsumen nomor satu. Menurut Taxis, masih sekitar sepersepuluh dari Shimano, masih seperlima dari SRAM. Namun, mereka tetap konsisten pada tekad harus dibuat di Italia dan Eropa, dan terus berinovasi untuk masa depan.

 Tullio Campagnolo meninggal pada 1983. Kini anaknya, Valentino, menjadi CEO perusahaan tersebut.

 Dari Vicenza rombongan menuju penginapan baru. Letaknya cukup terpencil. Melewati Venice, Treviso, terus ke arah Desa Cison di Valmarino. Penginapan ini sangatlah menakjubkan. Tidak satu pun peserta punya bayangan bakal diinapkan di lokasi sespektakuler ini.

 Oleh Rapha kami diinapkan di sebuah kastil kuno yang duduk di pucuk sebuah bukit! Namanya Castel Brando.

 Kastil ini benar-benar kastil kuno. Berusia sekitar 2.000 tahun. Dibangun di abad pertama, sebagai benteng pertahanan wilayah Italia utara di zaman Romawi. Sekarang kastil ini disulap menjadi hotel yang sangat mengesankan, dilengkapi museum, teater, dan sebagainya.

 \"Agak angker juga,\" kata Jeffry Wiyono lantas tertawa.

 Walau sangat kuno, kastil ini sudah jadi hotel modern. Fasilitasnya lengkap seperti hotel bintang papan atas, berikut free wifi dan lain-lain.

Tags :
Kategori :

Terkait