Bakal Banjir Gol di Brasil

Sabtu 07-06-2014,00:00 WIB

BAGI Alejandro Sabella, waktu delapan hari menuju laga perdana tim asuhannya, Argentina, di Piala Dunia 2014 terasa sungguh lama. Pelatih 59 tahun itu sudah tak sabar menanti duel melawan Bosnia-Herzegovina.

\"Lionel Messi, Gonzalo Higuain, Sergio Aguero, dan Angel Di Maria, kalau memiliki pemain seperti mereka, Anda pasti juga sangat antusias seperti saya,\" kata Sabella seperti dikutip Soccerway. 

Urusan membobol gawang lawan, Argentina memang akan menjadi salah satu kekuatan paling menakutkan di Piala Dunia 2014 yang kick off-nya bakal berlangsung 12 Juni mendatang. Sebanyak 35 gol dikoleksi La Albiceleste\"julukan Argentina\"di kualifikasi zona Conmebol, menjadikan mereka tim tersubur sekaligus pemuncak klasemen akhir.

Tak heran kalau Sabella sampai tak butuh Carlos Tevez yang mencetak 19 gol bagi Juventus di Serie A 2013-2014 yang pasti masuk starting line up di tim nasional negara lain. Tim seofensif Argentina juga menjadi salah satu alasan mengapa Piala Dunia 2014 bakal berlangsung atraktif alias penuh gol.

Alasan lain tentu karena edisi kali ini digelar di Brasil, habitat sepak bola menyerang. Piala Dunia 1950 sampai dengan sekarang tetap menjadi Piala Dunia dengan rata-rata gol tertinggi.

Di 19 edisi putaran final Piala Dunia yang telah berlangsung, Brasil juga menjadi tim tersubur dengan koleksi 210 gol atau rata-rata 2,16 gol. Cukup jauh di atas Jerman yang berada di tempat kedua dengan average 2,08 gol.

Jangan lupakan juga, sejarah memperlihatkan, putaran final Piala Dunia yang berlangsung di Benua Amerika juga menelurkan produktivitas gol lebih tinggi secara average ketimbang yang dihelat di Eropa, Asia, dan Afrika (lihat grafis).

Babak kualifikasi menuju Brasil pun mendukung kemungkinan bakal ramainya gol yang akan lahir di putaran final. Dibandingkan fase perebutan tiket menuju Afrika Selatan 2010 yang rata-rata golnya 2,75, kualifikasi Piala Dunia 2014 mencatat average 2,81 gol.

Dengan semua faktor pendukung itu, peluang Brasil 2014 memecahkan rekor rata-rata gol Brasil 1950 pun sangat terbuka. \"Memang hanya dengan memainkan sepakbola menyeranglah kunci untuk bisa memenangi turnamen ini,\" ujar gelandang Jerman Sami Khedira kepada Kicker.

Jerman memang hanya membawa satu penyerang murni ke Brasil, yaitu Miroslav Klose. Tapi, jangan lantas menyepelekan daya dobrak pasukan Joachim Loew tersebut.

Di Piala Dunia 2010 silam, dengan lini depan yang juga mengandalkan Klose, Die Mannschaft\"julukan Jerman\"menjadi tim tersubur dengan 13 gol yang dikoleksi mulai fase grup hingga semifinal. Itu karena Jerman memiliki pemain dengan kemampuan mencetak gol merata. Dan, skuad mereka tahun ini tak banyak berubah dibandingkan empat tahun silam, namun dengan jam terbang lebih tinggi.

Bagaimana dengan tuan rumah? Harus diakui, kekuatan tempur Brasil tahun ini tak semengkilap seperti saat mereka menjuarai Piala Dunia 1958, 1962, 1970, 1994, dan 2002. Dua belas tahun silam, misalnya, mereka memiliki duet Ronaldo-Rivaldo yang ditopang Ronaldinho.

Tahun ini, beban gempuran tertumpu di Neymar. Fred sudah agak lambat dan Hulk tak sesubur di level klub. Karena itu, banyak yang menyayangkan mengapa Luiz Felipe Scolari tak memanggil Luis Fabiano, pencetak tiga gol bagi Brasil empat tahun silam dan total sudah menyumbangkan 28 gol bagi Selecao\"julukan Brasil.

Legenda Brasil Pele pun sudah mengingatkan bahaya beban yang berlebihan kepada Neymar yang baru kali ini tampil di Piala Dunia. \"Barangkali baru di Piala Dunia tahun ini kami memiliki tim dengan lini pertahanan yang lebih baik ketimbang lini penyerangan,\" kata Pele seperti dikutip Goal.

(ren/ttg)

Tags :
Kategori :

Terkait