JAMBI – Jelang Ramadan dan hari raya Idul Fitri, ketersediaan pangan di Provinsi Jambi dipastikan dalam kondisi aman. Hal ini dinyatakan Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jambi. Dimana BI bersama TPID tersebut telah melakukan survei stok dan harga sembako menjelang Ramadan tiba.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun dari dinas terkait, jenis bahan pangan yang harganya kerap naik turun diantaranya beras, gula, cabe, daging, migas dan lainnya hingga saat ini masih terkendali. Untuk stok beras misalnya, Perum Bulog Divre Jambi menyatakan siap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Stok beras kualitas premium yang berada di gudang distributor beras di Kota Jambi saat ini berjumlah 1.700 ton. Sementara untuk stok beras kualitas medium yang dikendalikan sepenuhnya oleh Bulog mencapai 6.156 ton.
Dalam waktu dekat, jumlah stok tersebut akan bertambah menjadi 10.156 ton seiring dengan datangnya tambahan pasokan dari Sumatera Barat dan Lampung. “Dengan jumlah tersebut, pasokan beras kualitas medium akan cukup untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat Jambi sampai dengan 4,5 bulan ke depan,” papar V Carlusa, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, saat menggelar konferensi pers, kemarin (23/6).
Sementara daging, Dinas Peternakan Provinsi Jambi mencatat jumlah stok yang tersedia berjumlah 1.322 ekor yang diprediksikan cukup untuk memenuhi kebutuhan daging di Provinsi Jambi dengan harga yang masih ideal yakni Rp 113. 333 pada Juni.
“Berdasarkan data historis, periode yang perlu diwaspadai terkait potensi terjadinya gejolak harga daging adalah H-3 Ramadhan dan H-3 Idul Fitri. Sehingga pada waku tersebutakan diadakan inspeksi pasaruntuk menghindari kenaikan harga di pasaran,” jelasnya.
Berdasarkan pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, harga bawang merah, bawang putih, dan cabe merah selalu menjadi penyumbang kenaikan harga, namun pada periode kali ini harga bumbuan justru dalam keadaan stabil.
Hal ini didukung dengan meningkatnya pasokan seiring dengan masuknya masa panen pada sentra-sentra produksi komoditas tersebut. Stok gula pasir, Bulog menyatakan jumlah pasokan sebesar 775 ton di gudang distributor. Sementara stok gula pasir di gudang Bulog saat ini mencapai 154 ton.
Sementara untuk mengantisipasi kekurangan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan elpiji, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta PT Pertamina (Persero) Terminal Jambi menambah pasokan 15 persen dari kuota sebelumnya, untuk stok elpiji 3 kg di Provinsi Jambi per 9 Juni 2014.
“Dengan penambahan tersebut diharapkan distribusi elpiji kemasan 3 kg menjadi lancar dan tepat sasaran, sehingga mampu mencukupi kebutuhan masyarkat Provinsi Jambi khususnya pelaku UMKM,” paparnya.
Untuk menjaga kestabilan harga dipasaran, masyarakat dihimbau untuk tidak panik dengan membeli barang-barang melebihi kebutuhan hariannya. Mengingat, stok barang yang tersedia cukup stabil. “Dikhawatirkan apabila terjadi panic buying maka akan menyebabkan hukum ekonomi berlaku yang mengakibatkan lonjakan harga secara mekanisme pasar,” ujarnya.
Selain itu, dalam waktu dekat TPID juka akan melakukan bazaar murah yang melibatkan beberapa instansi untuk membantu menekan kenaikan harga di masyarakat.
Dia menerangkan, kondisi bahan yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat kondisinya cukup untuk 4,5 bulan ke depan.
“Kami juga menghimbau masyarakat untuk aktif dalam melaporkan temuan di lapangan kepada tim TPID jika ditemukan kecurangan ataupun keluhan di kalangan masyarakat,” tandasnya.
(run/adv)