Ibu Kota Mati, Copacabana Ramai

Kamis 03-07-2014,00:00 WIB

KOTA besar seperti Buenos Aires di hari-hari biasa selalu ramai, macet, dengan orang-orang tergopoh-gopoh menuju tempat kerja. Tapi, saat Argentina melakoni laga 16 besar melawan Swiss, Buenos Aires itu seperti kota mati kemarin dini hari WIB. Jalanan sepi. Taksi, bus, dan angkutan umum berhenti beroperasi.

 Laga tersebut digelar mulai pukul 13.00 waktu setempat. Itu adalah jam kerja di mana seisi kota sedang sibuk-sibuknya. Tapi, demi mendukung Lionel Messi dkk, hati dan pikiran warga ibu kota Argentina tercurahkan dalam laga di Arena Corinthians, Sao Paulo.

 Warga menontonnya dari berbagai media. Dari televisi di rumah, layar raksasa di bar, resto, maupun tempat-tempat publik, sampai via streaming di telepon seluler. Juga ada layar besar di dekat trafic light yang dipadati warga yang berdiri hampir selama dua jam demi memastikan Argentina lolos perempat final .

 Tak hanya televisi yang jadi perhatian. Siaran radio juga terus mengabarkan detik demi detik berjalannya laga. Sejumlah sekolah membatalkan kelas di jam tersebut. Mereka mengumpulkan para siswa di aula untuk nonton bareng. Hal yang sama terjadi di kampus-kampus.

 Begitu juga perusahaan. Sejumlah perusahaan jasa hanya melayani klien jika urusannya tidak terlalu lama. Jasa kurir pengiriman barang tergopoh-gopoh menyampaikan paket demi bisa kembali menonton laga. \"Tingkat produktivitas kerja hari ini pasti dalam titik terendah,\" tulis koran Argentina Ole dengan nada guyon.

 Kegilaan sepak bola tidak berhenti sampai di situ. Penumpang yang mengalami delay penerbangan di Bandara Buenos Aires karena kabut justru gembira. Sebab, mereka bisa menonton pertandingan. Bahkan, beberapa orang memilih membatalkan penerbangan.

 Kondisi sebaliknya terjadi di Fan Fest Rio de Janeiro di Pantai Copacabana. Pantai yang selama Piala Dunia 2014 berubah layaknya kamp Argentina itu didesaki fans negeri Tango. TWT melansir, 33 ribu orang yang hadir. Saat Angel di Maria mencetak gol kemenangan dua menit sebelum adu penalti, sebagian memilih nyebur ke laut.

(aga/dns)

Tags :
Kategori :

Terkait