JAKARTA-Pelamar CPNS yang sudah berhasil mendaftar atau login ke Sistem Seleksi CPNS Nasional (SSCN), www.sscn.bkn.go.id, mencapai 86.502 orang. Sedangkan yang sudah tercetak kartu registernya sebanyak 23.946 pelamar.
\"Itu posisi tanggal 29 Agustus ya. Kalau hari ini, posisinya lebih banyak lagi namun angka pastinya saya masih menunggu hasil rekapan tim IT BKN,\" kata Kepala Sub Bagian Publikasi dan Pengolah Informasi Badan Kepegawaian Negara (BKN) Tomy Donardi yang dihubungi, Selasa (2/9).
Dia meyebutkan, sejak penerimaan CPNS online dibuka 24 Agustus, banyak keluhan masyarakat. Di antaranta situs yang susah diakses, kendala login pada situs SSCN, perubahan data usai login, NIK sudah terdaftar, dan beberapa kendala teknis lainnya.
Namun, setelah melakukan identifikasi dan penelusuran kepada Tim IT Support di pengelola portal www.sscn.bkn.go.id, dismpulkan bahwa banyak kendala terjadi karena faktor pelamar itu sendiri.
\"Jadi sebenarnya tidak ada masalah dengan sistem pendaftaran CPNS online. Kendalanya ada di pelamar itu sendiri. Banyak yang tidak sabaran, tidak benar kirim data, tidak teliti, dan tidak membaca alur dan aturan main pendaftaran online,\" bebernya.
Dia mencontohkan aturan mainnya bahwa setelah login ke Portal Nasional, pelamar baru dapat login ke portal instansi minimal 1×24 jam. Faktanya, pelamar biasanya baru daftar maunya langsung login.
“Dengan banyaknya pelamar yang sukses mendaftar melalui sscn.bkn.go.id, itu artinya tidak ada masalah dengan sistem,” tegasnya.
Sementara Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyesalkan masih saja ada warga masyarakat yang percaya calo PNS.
Padahal, pemerintah sudah menyosialisasikan dengan sistem computer assisted test (CAT), tidak ada peluang bagi calo PNS untuk menjerat mangsanya.
\"Bagaimana bisa dipermainkan hasil tesnya, sedangkan pelamar bisa langsung melihat hasil pekerjaannya usai dites,\" kata Kepala Sub Bagian Publikasi dan Pengolahan Informasi Humas BKN Tomy Donardi, Selasa (2/9).
Dia mengungkapkan, banyak laporan pengaduan masyarakat yang masuk ke BKN terkait permainan calo PNS dengan meminta upeti untuk bisa masuk.
Laporan tersebut disampaikan masyarakat secara langsung maupun via media Humas BKN. Tidak jarang para penipu menggunakan nama pejabat BKN sebagai umpan.
\"Sayang sekali kalau masih ada masyarakat yang mempercayai modus operandi para penipu tersebut. Terlebih pemerintah menggalakkan proses rekrutmen akuntabel, transparan dan bebas KKN.,” terang Tomy.
(esy/jpnn)