Saat ini, untuk memasarkan produk-produknya, Rehan banyak menitipkan di penjual asesoris atau penjual souvenir di Kota Jambi. Sayangnya, para penjual aksesoris dan souvenir tersebut, banyak yang tidak mau mencantumkan brand miliknya, sehingga produk yang dia buat tidak begitu dikenal oleh pemburu souvenir dan aksesoris.
Ibunda Rehan, Suminah, yang juga sempat diwawancarai koran ini sangat bangga terhadap kreatifitas anaknya itu.
“Rehan itu orangnya pekerja keras, kalau sudah membuat mainan kunci itu, behari-hari. Tapi lumayan, bisa bantu-bantu ibu,’’ ungkap Suminah bangga.
Sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, Rehan menjadi contoh untuk adik-adiknya, berusaha sendiri dan tidak ingin terlalu merepotkan orangtua. Penghasilan Rehan dalam sebulan bisa diagunakan untuk membantu orang tuanya dan untuk membayar uang kuliah. (*)