Kemenhub Akan Koordinasi Dengan TNI
JAKARTA - Penumpang pesawat terbang yang berangkat dari dan akan menuju bandara Juanda harus siap-siap kecewa. Sebab, bandara yang berlokasi di Sidoarjo itu rencananya tidak akan beroperasi selama lima hari di bulan Oktober. Penutupan itu dilakukan lantaran Juanda akan digunakan untuk perayaan HUT TNI ke 69.
Rencana penutupan bandara internasional itu kemarin di bahas oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub memanggil sejumlah pihak dari bandara Juanda seperti GM PT Angkasa Pura I Bandara Juanda Trikora Harjo dan Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah III Kemenhub Muhammad Alwi. Rapat itu tertutup itu berlangsung dari pukul 09.00 sampai 14.00.
Usai rapat, pada pejabat langsung bergegas meninggalkan ruangan. Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah III Muhammad Alwi yang ditemui membenarkan adanya rencana penutupan bandara Juanda. Tepatnya pada tanggal 1-4 Oktober dan pada tanggal 7 Oktober. \"Bandara katanya akan dipakai untuk kegiatan HUT TNI ke 69,\" jelasnya.
Namun, menurut Alwi penutupan itu belum pasti terjadi. Masih sebatas wacana. Sebab, pihak TNI belum mengirimkan surat resmi untuk menggunakan Juanda. \"Pemberitahuan baru sebatas proposal yang diberikan ke pihak bandara. Tidak ada surat resmi,\" jelasnya.
Entah benar atau tidak, Alwi menyayangkan jika bandara Juanda nantinya akan ditutup. Pasalnya banyak penumpang yang akan dirugikan. Dia mencontohkan, setiap harinya jumlah pesawat yang datang dan mendarat di Juanda mencapai 300 penerbangan. Setiap 10 menit ada satu pesawat yang mendarat. Di sela-sela keberangkatan pesawat itu, ada pesawat yang terbang dari Juanda. \"Ketika lebaran bahkan setiap tiga menit ada pesawat yang berangkat dan mendarat. Juanda merupakan bandara sibuk dan vital,\" tuturnya.
Jumlah penumpang pun mengalami peningkatan yang signifikan setiap tahunnya. Alwi menyebutkan setiap harinya penumpang yang tercatat di bandara Juanda totalnya 500 ribu pada hari biasa. Jumlahnya naik ketika liburan dan hari besar. Yakni mencapai 53 ribu penumpang. dia mengatakan dalam satu tahun total penumpang bisa mencapai 17 juta.
Dampak lain penutupan dari Juanda yakni bertumpuknya penumpang di bandara-bandara di sekitar Juanda karena pengalihan penerbangan. Bandara yang berpotensi sibuk yakni Ngurai Rai Bali dan Adi Sumarmo Solo.
Kepala Pusat Komunikasi (Kapuskom) Kemenhub J.A Barata mengatakan bahwa rapat koordinasi itu belum menghasilkan keputusan terkait penutupan bandara Juanda. Alasannya sama dengan yang dikemukakann oleh Alwi yakni belum ada surat resmi dari pihak TNI.
\"Hanya ada proposal. Seharusnya kan surat resmi pemberitahuan,\" jelasnya.
Barata menyatakan di dalam proposal itu TNI menjelaskan akan meminjam bandara Juanda selama lima hari. Mulai tanggal 1- 4 Oktober dan 7 Oktober. Untuk tanggal 1- 4 Oktober, TNI akan mengadakan latihan di sekitar bandara. Mulai dari latihan pasukan sampai manuver pesawat terbang. Sehingga bandara akan ditutup dari pukul 08.00-14.00.
\"Ada sekitar 219 pesawat yang akan datang ke bandara Juanda,\" jelasnya.
Menurut dia, Kemenhub masih akan membahas lagi alternative jika benar nantinya akan digunakan oleh TNI. Ada dua solusi yang masih digodok. Yang pertama yakni pesawat yang mendarat ke Surabaya akan dialihkan ke Bali atau Solo. Dua bandara itu paling memungkinkan pasalnya Bandara Abdul Rahman Saleh malang dan Iswahyudi Madiun juga digunakan untuk perayaan HUT TNI itu. Sedangkan solusi yang kedua yakni dengan penggantian moda transportasi. Bagi yang sudah terlanjur memesan tiket pesawat di tanggal 1-4 dan 7 Oktober akan dialihkan dengan moda transportasi lain. Misalnya dengan kereta api atau kapal laut.
\"Namun ini masih sebatas wacana. Kami harus berdiskusi lagi dengan TNI untuk keputusan resminya,\" terangnya.
Lebih lanjut, Barata menjelaskan bahwa sampai saat ini tidak ada kasus penutupan bandara yang disebabkan adanya kegiatan TNI. \"Kalau ini terjadi, mungkin yang pertama kalinya di Indonesia,\" jelasnya.