PADANG - Rencananya jamaah calon haji (JCH) asal Jambi yang melalui Bandara Internasional Minangkabau akan diberangkatkan Kamis (10/9) pukul 00.30 WIB. JCH diberangkatkan menggunakan pesawat Garuda Indonesia, Boeing 747 Seri 400, dari Bandara Internasional Minangkabau.
Wakil Gubernur (Wagub) Jambi, H.Fachrori Umar menghimbau jemaah calon haji untuk meluruskan niat dalam menunaikan ibadah haji. Hal tersebut disampaikan oleh Wagub dalam Pelepasan Jemaah Calon Haji Asal Provinsi Jambi Embarkasi Padang Tahun 2014 M/ 1435 H, bertempat di Aula Asrama Haji Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, Selasa (9/9) malam.
\"Niat harus diluruskan dalam menunaikan ibadah haji,\" ujar Wagub dalam arahannya.
Wagub menghimbau jemaah calon haji untuk menjaga kesehatan dengan disiplin agar bisa mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dalam ibadah naik haji.Wagub juga menghimbau jemaah supaya banyak berzikir.
Selanjutnya, Wagub menghimbau jemaah untuk saling bekerja sama, kompak, dan saling membantu.Selain itu, Wagub mengingatkan bahwa ketua regu harus bisa memimpin regu dan agar petugas haji bisa melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara maksimal.
Wagub mengungkapkan, tahun 1993, dirinya menunaikan ibadah haji dan menjadi ketua rombongan.
Wagub berharap, jemaah calon haji bisa menunaikan ibadah haji dengan baik, menjadi haji mabrur, dan pulang dalam kondisi sehat.
Setelah menyampaikan arahan, Wagub menyerahkan bendera merah putih kepada ketua Kloter VIII Embarkasi Padang Tahun 2014 M/ 1435 H, sebagai simbol dilepasnya jemaah calon haji Kloter VIII Embarkasi Padang tersebut.
Kepala Kantor Perwakilan Kementerian Agama Provinsi Jambi, Drs H Mahbup Darianto, MPdI, dalam sambutannya menyampaikan, satu kloter lagi akan diberangkatkan dari Provinsi Jambi pada tanggal 16 September 2014 (pagi), yakni Embarkasi Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Mahbup berharap agar tahun depan kuota haji ditambah sehingga mengurangi antrian orang yang akan naik haji.
Senada dengan apa yang disampaikan oleh Wagub, Mahbup juga berpesan supaya jemaah calon haji menjaga kesehatan, terutama karena suhu di Mekah dan Madinah di kisaran 40 sampai 50 derajat celcius.
Mahbup mengemukakan bahwa niat untuk naik haji bukan karena menemani orangtua, mertua, atau keluarga, tetapi harus diubah karena Allah.
Kepala Bidang Bimbingan Jemaah Haji Embarkasi Padang Tahun 2014 M/ 1435 H, Drs.H.Ali Amran, M.Ag, dalam laporannya menyampaikan,
Ali Amran menyatakan, jumlah jemaah calon haji embarkasi Padang tahun 2014 M/ 1435 H sebanyak 5.915 orang, terdiri dari, dari Provinsi Sumatera Barat 3.597 orang, dari Provinsi Jambi 961 orang (dari Kabupaten Bungo, Kabupaten Tebo, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Merangin, Kabupaten Kerinci, dan Kota Sungai Penuh), dari Provinsi Bengkulu 1.292 orang, dan petugas 65 orang.
Ali Amran mengatakan, jemaah calon haji Embarkasi Padang diterbangkan dalam 13 kloter, 1 kloter terdiri dari 450 jemaah dan 5 orang petugas.
Dikatakan oleh Ali Amran, dalam jemaah calon haji Kloter VIII Embarkasi Padang Tahun ini, jemaah termuda dan tertua berasal dari Provinsi Jambi. Jemaah termuda atas nama Putri Purwasih Trasipin, umur 19 tahun, dari Batang Bungo Kabupaten Muara Bungo. Jemaah tertua atas nama Abdul Karim Datuk Ranggo, umur 82 tahun, dari Bungo Tanjung Pasar Bangko Kabupaten Merangin.
Ali Imran juga menyampaikan, jumlah jemaah yang telah berada di Arab Saudi (termasuk petugas) sampai dengan Kloter VII sebanyak 3.174 orang, dengan rincian 1.276 orang jemaah pria dan 1.898 orang jemaah wanita.
Selain itu, dalam sambutan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, yang disampaikan oleh Safrian, S.KM, M.Kes dijelaskan beberapa tips untuk menjaga kesehatan dan kebugaran, yang akan sangat menunjang dalam melaksanakan ibadah naik haji.
Turut hadir dalam acara tersebut, perwakilan dari Panitia Pelaksana Haji (Pusat) Tahun 2014 M/ 1435 H, Sekda Sarolangun, perwakilan dari Biro Kesra Setda Provinsi Jambi, perwakilan dari Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Jambi, serta para undangan lainnya.
Dimonopoli Naqabah, Bus Jeddah Masih Jelek
Calon jamaah haji yang mendarat di Jeddah, Arab Saudi, harus rela mendapatkan layanan transportasi yang kurang prima. Sebab, program revitalisasi bus jamaah oleh pemerintah Indonesia tidak termasuk yang beroperasi di wilayah Jeddah. Di kota itu, armada bus tetap menjadi monopoli naqabah atau semacam organda di sana.
Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenag Mochammad Jasin mengatakan, Kemenag, pemerintah Arab Saudi, dan naqabah telah menjalin kerja sama pengaturan transportasi jamaah. Hasil kesepakatannya, untuk wilayah Jeddah merupakan jatah naqabah. Tepatnya, untuk rute Jeddah-Makkah dan Jeddah-Madinah. Berbeda dengan yang dikendalikan Kemenag, bus-bus yang dari naqabah inilah yang kualitasnya buruk karena berisi armada lama. \"Kami tidak bisa protes atau intervensi karena sudah bagian dari keputusan bersama,\" tutur Jasin. Jasin mengatakan, di luar kedua rute angkutan yang disediakan naqabah, sudah di bawah kendali Kemenag. Rute-rute yang ditangani Kemenag adalah Makkah-Madinah, Madinah-Makkah, dan Madinah-Jeddah (menuju hotel transito).
Untuk rute-rute tadi, Jasin mengatakan, kondisi bus sudah ditingkatkan kualitasnya. Dia mengatakan, Kemenag menentukan spesifikasi ketat untuk bus-bus yang melayani jamaah haji. Contohnya, minimal bus buatan 2007, full penyejuk udara, toilet, dan bagasi penumpang ada di lambung bus.
Syarat tambahannya adalah ada tabung pemadam kebakaran serta tabung oksigen dan alat kesehatan darurat lainnya. Dengan sejumlah persyaratan itu, Jasin mengatakan, bus yang melayani rute di bawah pengawasan Kemenag sudah memenuhi standar keselamatan dan kenyamanan.
Ke depan, Jasin menuturkan, pemerintah akan terus menjalin komunikasi dengan otoritas haji Arab Saudi. Dengan demikian, seluruh rute transportasi jamaah haji selama di Arab Saudi bisa dilayani dengan bus yang disewa Kemenag. Upaya itu dilakukan untuk menekan potensi kerugian akibat jamaah haji menungpangi bus yang sudah tua milik naqabah.
Sementara itu, mulai tadi malam, jamaah haji yang singgah di Madinah mulai diarahkan menuju Makkah. Kepala Seksi Transportasi Daerah Kerja Madinah Rosidi Ja\"far menuturkan, perpindahan jamaah tahap pertama dari Jeddah menuju Makkah dilayani sepuluh unit bus. Total jamaah yang diberangkatkan pada tahap pertama adalah 450 orang.
Rosidi menuturkan, seluruh bus yang dipakai sudah memenuhi standar minimal saat tender. Dengan demikian, diharapkan jamaah tidak mengalami keluhan ketika melakukan perjalanan sepanjang 498 km atau waktu tempuh sekitar 6 jam. \"Pengecekan terakhir, kondisi bus sudah prima,\" katanya kepada tim Media Center Haji (MCH) Kemenag.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Abdul Jamil ikut mengawasi pelaksanaan perpindahan jamaah haji dari Madinah ke Makkah itu. Dia menitip pesan supaya jamaah haji menyiapkan fisik sebaik-baiknya. \"Makan dengan gizi yang cukup serta banyak minum dalam perjalanan,\" tuturnya. Jamil berharap perjalanan jamaah haji menuju Makkah berlangsung lancar.
Jamil juga menyinggung tentang dibukanya kembali masa pelunasan BPIH (biaya penyelenggaraan ibadah haji). Jamil mengatakan, pelunasan BPIH dibuka lagi sampai 11 September besok. Upaya ini dilakukan untuk menekan jumlah sisa kuota yang masih ada sekitar 230 kursi.
(wan/sof)