Turunkan Angka Kematian Ibu
JAMBI - Angka kematian ibu dan anak masih tinggi. Beberapa upaya yang dilakukan adalah bagaimana membuat masyarakat mau meningkatkan kesadaran dalam menjaga kesehatannya.
Salah satu upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan adalah dengan meningkatkan peran Dasa Wisma sebagai motor penggerak masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dr Hj Andi Pada, M.Kes melalui Kabid Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Oki Permana, SKM, M.Kes mengatakan, dasa wisma adalah kelompok rumah tangga yang terdiri dari 10-20 rumah yang berdekatan. Beberapa hal yang bermanfaat dengan adanya dasawisma adalah, memudahkan penyampaian informasi yang diperlukan anggota kelompoknya, mendapatkan data yang akurat dari masing-masing keluarga, memudahkan untuk menggerakkan anggota kelompok dasawisma, untuk mengikuti program tersebut yang diperlukan anggota kelompok dipilih oleh anggota kelompoknya. Ketua kelompok bertugas untuk menyampaikan informasi-informasi.
“Di samping itu dengan bermitra dengan dasawisma akan memudahkan dalam memberikan pengetahuan kepada ibu hamil. Upaya pendekatan dengan sistem ini sangat memudahkan dalam penyebarluasan informasi yang diperlukan. Dan ini harus dilakukan secara berkelanjutan. Selain itu, Program Pertolongan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai program pemeberdayaan pada ibu hamil, maka dasawisma adalah salah satu uapaya bagaimana ibu hamil ini akan lebih mudah melaksanakan pemberdayaan masyarakat untuk memberikan kesiapan,” kata Oki Permana kepada Jambi Ekspres.
Oki Permana menambahkan, Dinas Kesehatan melalui bidang Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat melakukan pelatihan kepada kader dasa wisma sebagai contoh dalam mengembangkan peran dasa wisma sebagai mitra pemerintah khususnya bidang kesehatan.
“Pelatihan ini dilakukan di 11 kabupaten kota dengan melibatkan unsur PKK, pemerintah desa/kelurahan, kader dasawisma, kader PHBS dan tenaga kesehatan di Puskesmas. Diharapakan dengan adanya pertemuan secara lengkap ini akan memberikan persepsi yang sama terhadap program yang akan dilakukan. Dengan adanya hal tersebut perlu adanya koordinasi, integrasi, singkronisasi, dan sinergi,” pungkasnya.
(hai/adv)