JAMBI – Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) terus berusaha menepati janjinya. Komitmennya untuk membangun pelabuhan Samudera di Jambi tidak ia abaikan. Kemarin, guna mendorong percepatan pembangunan Pelabuhan Samudera di Ujung Jabung, Gubernur HBA mengumpulkan instansi terkait mengadakan rapat. Rapat yang digelar Rabu (17/9) di Bappeda Provinsi Jambi ini dihadiri Kadis PU Provinsi Jambi, Ir H Fauzi Ansori MTP,MM dan Kepala Bappeda Provinsi Jambi, Ir H Sri Sapto Eddy MTP dan staf lainnya.
Dalam arahannya, HBA mengajak setiap elemen masyarakat untuk turut mensukseskan pembangunan pelabuhan Ujung Jabung ini. Dikatakan Gubernur, pelabuhan Ujung Jabung tersebut dibangun sebagai langkah mensejahterakan rakyat di Provinsi Jambi, yang pada akhirnya nanti bisa dijadikan urat nadi perekonomian di Provinsi Jambi.
\"Marilah sama-sama kita sukseskan pembangunan Pelabuhan Samudera Ujung Jabung ini, tidak ada kepentingan politis sama sekali di dalamnya, semata-mata untuk kepentingan masyarakat Jambi,\" ujar HBA.
Menurut orang nomor satu di Provinsi Jambi tersebut, dengan ditetapkannya pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dipastikan nantinya akan banyak potensi ekonomi yang dapat dinikmati oleh masyarakat Provinsi Jambi.
Berdasarkan progres yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi, Ir H Fauzi Ansori, MTP saat ini pihaknya tengah melakukan pengerjaan akses jalan pada segmen 3 dan 4. \"Saat ini kita tengah melakukan pengerjaan jalan tahap pelapisan geotek di segmen tiga dan empat, sambil menunggu pembebesan lahan 1, 2, 5 hingga 7,\" ujar Fauzi Ansori.
Menurut Fauzi, keterlambatan pembebasan lahan pada beberapa segmen tersebut, karena panjangnya proses yang harus ditempuh pihaknya. \"Berdasarkan Perpres No 71, proses pembebasan lahan ini memang banyak sekali prosedurnya, dari proses publikasi kemasyarakat, penetapan harga, hingga pengukuran dan pematokan,\" sebutnya.
Namun, Fauzi optimis, dengan 70 hari efektif kedepan pihaknya dapat menyelesaikan tahapan-tahapan yang belum diselesaikan tersebut. \"Untuk 70 hari kedepan, untuk segmen yang telah dilakukan pengukuran ROW akan kita lakukan pengukuran dan pembebasan lahan dan penetapan harga,\" ungkapnya.
Fauzi menambahkan, jika tidak memungkinkan diselesaikan di tahun 2014 ini, anggaran Rp 11,8 miliar untuk pembebasan lahan ini akan dikembalikan sebagai Silpa dan akan dilanjutkan di tahun 2015. \"Pembebasan lahan ini sangat penting, bagaimana kita akan melanjutkan ketahapan pembangunan fisik, kalau pembebasan lahan ini tidak selesai,\" pungkas Fauzi.
(adv)