Diperkenalkan saat peringatan SOIna, Olahraga Khusus Penderita Down Syndrom
Olahraga Bocce baru diperkenalkan di SLB. Di Provinsi Jambi, fasilitas pendukungnya baru tersedia di SLB Jambi. Olahraga ini diprelombakan dalam rangka peringatan SOIna di SLB akhir pekan lalu.
BAKAR
ANAK-ANAK penderita down syndrom merupakan anak-anak yang memiliki wajah mirip antara satu dengan yang lainnya, walapun tidak memiliki hubungan kekelurga. Anak-anak ini diperkenalkan dengan olahraga baru bernama Bocce.
Olahraga ini berbentuk permainan gelinding bola kayu yang memang khusus untuk anak-anak penderita down syndrom. Olahraga ini diperkenalkan dalam rangka memperingati hari Special Olympics Indonesia (SOIna) di SLB Kota Jambi, Kemarin (28/9).
Olahraga ini tidak membutuhkan fisik yang ekstra, namun dituntut fokus yang baik, dan memang disesuaikan dengan kalangan yang akan menekuninya. Ada sejumlah bola-bola terbuat dari kayu yang disediakan dan ada bola putih kecil juga yang disediakan.
Bola putih dilempar terlebih dulu dalam lapangan berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 18 meter dan lebar 4 meter, dan bola-bola yang mendekati bola putih atau mengenai bola putih dialah yang dianggap pemenang.
Ketua SOIna Jambi, Zulkiram mengatakan, permainan ini memang terlihat sederhana dan mudah untuk dilakukan oleh orang normal, namun bagi anak penderita down syndrom pastinya ini akan terlihat lebih sulit. Apalagi olahraga ini baru diperkenalkan untuk anak SLB Jambi. \"Dalam rangka memperingati hari SOIna, olahraga ini khusus diperkenalkan untuk anak-anak penderita down syndrom,\" katanya.
Olahraga ini diperlomabakan, dengan diikuti oleh 3 SLB yaitu dari Muarojambi, SDLB Kota Jambi dal SLB Sri Sudewi kota Jambi. Memang olahraga Bocce ini baru diikuti oleh 2 sekolah karena keterbatasan fasilitas yang dimiliki untuk melaksanakan kegiatan ini. Dan bisa dikatakan Bocce baru ada falitas pendukungnya di SLB Kota Jambi dan kegiatan ini akan rutin dilaksanakan setiap tahun, bahkan agenda 2015 sudah dipersiapkan.
Zulkiram menyebutkan, pada dasarnya SLB Jambi pernah mengirim siswanya untuk mengikuti berbagai event nasional dan internasional, bahkan siswa yang dikirim tersebut ada yang merih medali emas. Dicontohkannya, dalam event internasional dia Australia tahun lalu, siswa SLB Jambi dapat 1 emas dan 1 perak dalam kejuaraan renang untuk anak penderita down syndrom, padahal cuma mengirimkan 2 atlet.
Selain itu pada ajang nasional di Makasar beberapa waktu lalu, SLB Jambi mengirim 5 altet pada kejuaraan yang berbeda, dimana 3 atlet memperoleh emas pada ajang renang dan 3 lagi pada ajang atletik dan badminton. \"Tahun depan kita akan mengirim atlet ke Amerika untuk lomba anak tuna grahita, terpilih cuma 1 orang,\" imbuhnya.
Zulkiram berharap adanya peran pemerintah untuk menunjang prestasi anak SLB yang benar-benar berprestasi. (*)