JAKARTA - Puncak ibadah haji di Arab Saudi semakin dekat. Mulai pagi hari ini waktu Saudi, jamaah haji mulai diberangkatkan dari Makkah menuju Arafah. Sehingga bisa mengejar pelaksanaan wukuf di padang Arafah Jumat besok (3/10).
Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenag Mochammad Jasin saat dihubungi kemarin mengatakan, pemberangkatan gelombang pertama jamaah haji Indonesia menuju Arafah dilaksanakan pagi hari sekitar pukul 08.00-12.00 waktu Saudi. Kemudian gelombang kedua diberangkatkan pukul 13.00-16.00 waktu Saudi. Dia berharap seluruh jamaah haji sudah bersiap untuk menuju Arafah.
Perjalanan menuju Arafah ditempuh menggunakan bus. Moda transportasi ini disiapkan oleh pengelola maktab/pemondokan. Pemerintah Saudi menggunakan regulasi ketat terhadap angkutan yang masuk ke wilayah Arafah. Setiap mobil harus memiliki tanda atau stiker khusus. \"Supaya tidak banyak mobil masuk Arafah, satu stiker harganya sekitar Rp 25 juta,\" ujarnya. Biaya itu ditanggung masing-masing maktab/pemondokan.
Sistem transportasi pengangkutan jamaah haji dari Makkah ke Arafah masih sama dibandingkan tahun-tahun lalu. \"Kebijakan pemerintah Saudi masih menggantungkan bus,\" tandasnya. Moda transportasi rel yang dibangun sampai tahun ini belum tuntas. Untuk sementara masih dipakai jamaah warga negara Saudi sendiri.
Karena masih menggunakan moda transportasi bus, Jasin memperkirakan kasus kemacetan luar biasa bakal kembali terjadi. Bisa dibayangkan sekitar 4 juta jamaah haji dari seluruh dunia dalam waktu yang hampir bersamaan, masuk ke wilayah padang Arafah. Sementara jalan masuk ke wilayah itu terbatas dan harus melewati penjagaan ketat.
Dalam keadaan macet parah, arak antara Makkah dan Arafah sepanjang 25 km bisa ditempuh sampai 4 jam. \"Macetnya luar biasa parah. Dihitung-hitung lebih cepat jalan kaki,\" tandasnya. Tapi sayangnya jamaah haji yang jalan kaki dilarang masuk wilayah Arafah.
Jamaah yang akan berangkat menuju Arafah, diharapkan membawa makanan sendiri. Sebab pelayanan katering oleh Kemenag baru dimulai pukul 19.00 waktu setempat. Jika jamaah haji menunggu konsumsi dari pemerintah, dikhawatirkan kelapar setibanya di Arafah setelah menempuh perjalanan yang terik dan macet.
Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu mengatakan, perusahaan katering membuka dapur khusus di Arafah. Sehingga makanan yang disajikan kepada jamaah dalam keadaan segar. Selama menjalani rangkaian ibadah di Arafah dan Mina, jamaah mendapatkan makan sebanyak 15 kali. Rinciannya 4 kali di Arafah dan 11 kali di Mina.
(wan)