3 Juventus v AS Roma 2
TURIN-Kontroversi kembali menyelimuti pertandingan yang dimenangi Juventus. Sang juara bertahan itu menang kontroversial 3-2 atas AS Roma dalam laga panas di Juventus Stadium kemarin (6/10) dini hari WIB. Total, tiga penalti, dua kartu merah, dan tujuh kartu kuning dikeluarkan wasit Gianluca Rocchi.
Tiga gol Juve dicetak Carlos Tevez dan Leonardo Bonucci. Tevez menciptakannya di menit ke-27 dan 48. Dua-duanya melalui titik penalti di babak pertama. Satu gol La Vecchia Signora\"julukan Juve\"lainnya dicetak Bonucci di menit ke-86.
Sementara itu, dua gol Roma diciptakan sang kapten Francesco Totti dan Juan Manuel Iturbe. Totti menceploskan bola ke gawang kiper Gianluigi Buffon di menit ke-32 via penalti. Sedangkan Iturbe menciptakannya di menit ke-44 melalui kerjasama apik dengan Gervinho.
Kontroversi muncul karena Rocchi begitu royal memberi hadiah penalti bagi Juve. Dua penalti dalam satu laga adalah jumlah yang sangat banyak. Apalagi, kesalahan yang dilakukan pemain Roma masih debatable.
Penalti pertama diberikan lantaran bek Douglas Maicon handball di kotak penalti. Padahal, posisi Maicon tidak tepat berada di dalam kotak penalti. Lagi pula, bek Brasil tersebut cukup beralasan mengangkat tangannya. Yakni untuk melindungi wajahnya dari terjangan bola eksekusi Andrea Pirlo.
Penalti tersebut langsung memantik reaksi keras dari kubu Roma. Mereka menganggap sudah ada \"tangan-tangan tak terlihat\" yang ingin mengatur hasil laga. Allenatore Roma Rudi Garcia langsung memeragakan gesture bermain bola. Dia melakukannya untuk menuding bahwa laga terlah diatur. Pelatih berpaspor Prancis itupun diganjar kartu merah.
Lima menit kemudian, giliran Roma yang dihadiahi penalti. Itu setelah sang kapten Francesco Totti dijatuhkan Stephan Lichtsteiner di kotak terlarang. Situasi sama kuat 1-1 sempat meredam tensi pertandingan. Tapi, laga kembali memanas setelah Roma berbalik unggul via Iturbe.
Benar saja, Pogba yang masuk ke kotak penalti dengan mudah terjatuh. Padahal, kontak fisik dia dengan pemain Roma sangat minim. Jatuhnya Pogba menjadi alasan bagi Rocchi untuk kembali menghadiahi penalti Juve. Juve yang ketinggalan pun dengan mudah menyamakan kedudukan melalui eksekusi Tevez.
Situasi 2-2 itu tak meredam tensi laga. Kedua kubu bermain dengan ketat. Banyak pelanggaran tercipta di babak kedua. Puncaknya, striker Alvaro Morata mentekel keras Konstantinos Manolas. Manolas langsung bereaksi dengan mendorong Morata. Mereka bahkan sempat beradu kepala.
Pemain lainnya pun ikut nimbrung. Mereka saling terlibat perang mulut. Keributan itu berakhir setelah Manolas dan Morata sama-sama diganjar kartu merah.
Kepemimpinan kontroversial Rocchi publik kembali mengungkit aib besar Liga Italia. Yakni, skandal pengaturan skor yang populer disebut Calciopoli. Skandal tersebut turut melibatkan Juventus hingga dua gelar Serie A mereka dicabut. Mereka juga dihukum melorot ke Serie B pada 2006.
Totti menyebut Calciopoli belum berakhir. \"Kami sangat kecewa. Ada hal-hal lain yang mempengaruhi hasil laga. Selama bertahun-tahun ternyata insiden-insiden lama masih terus terjadi,\" kata Totti seperti dikutip Football Italia.
\"Saya tidak tahu apakah kami dikalahkan wasit. Yang jelas, kami tidak dikalahkan Juventus. Juve selalu menang dengan segala cara. Mereka seharusnya bermain di liga mereka sendiri,\" imbuh pemain 38 tahun tersebut.
Kekecewaan Totti sejatinya cukup berdasar. Tayangan televisi menunjukkan bahwa alasan diganjarkannya penalti tidak meyakinkan. Padahal, hukuman penalti adalah hukuman terberat. Sebab, laga dengan gampang bisa berubah dengan satu keputusan tersebut. \"Tayangan televisi menunjukkan segalanya. Seluruh Italia harus membicarakan ini,\" katanya.