JAMBI – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2014 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi yang dikabarkan macet, ternyata tak diketahui Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA). Bahkan, informasi belum ditandatanganinya anggaran oleh Bappeda Provinsi Jambi, juga belum sampai ke gubernur Jambi.
“Saya tidak tahu, belum dapat laporan, dimana macetnya. Kan Bappeda tidak mengelola keuangan, yang mengelola keuangan itu di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD),” ujar gubernur, kemarin.
Namun demikian, gubernur berjanji akan mengecek informasi tersebut. “Tapi nanti akan kita cek lagi, nanti akan kita selesaikan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Provinsi Jambi, Sapto Edi belum juga bisa dikonfirmasi. Saat disambangi ke kantornya kemarin ia tidak berada ditempat. Namun ketika dihubungi, ponselnya bernada tidak aktif.
Informasi yang diperoleh koran ini, Sapto Edi sedang berada di jakarta. Salah satu pegawai di Bappeda Provinsi Jambi mengatakan, ia baru pulang hari ini. “Bapak (Sapto Edi,red) ke Jakarta. Sore ini (kemarin,red) baru akan pulang ke Jambi, mungkin besok baru masuk kantor,” kata pegawai yang enggan disebutkan namanya ini.
Diberitakan sebelumnya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan(APBDP) 2014 Pemprov Jambi, yang telah diketok palu beberapa bulan silam, belum bisa dicairkan hingga saat ini. Akibatnya, program dan kegiatan Pemprov yang telah berjalan tak bisa dicairkan.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jambi, Muslim Rizal, mengatakan, penyebabnya dikarenakan belum ditekennya anggaran oleh Bappeda Provinsi Jambi dan Badan Aset dan Keuangan Setda Provinsi Jambi.
“Anggaran itu memang harus di teken dulu oleh Bappeda dan Badan keuangan. Sampai sekarang, kita belum terima dari Bappeda,\" ujarnya.
Dampak lambannya pencairan anggaran Pemprov ini membuat sejumlah biro di Setda Provinsi Jambi mengeluh. Akibatnya, mereka tak bisa membayarkan program dan kegiatan yang sudah berjalan. Sehingga anggaran program dan kegiatan itu menjadi hutang yang menumpuk berbulan-bulan.
(wsn)