Nama yang diberi warna merah tidak hanya direkomendasikan kepada Jokowi untuk \"dibuang\". Tetapi nama itu juga harus bersiap akrab dengan KPK karena terancam masuk dalam daftar potential suspect salah satu kasus korupsi.
Lebih lanjut Zulkarnaen menjelaskan, penelusuran jejak calon menteri itu setidaknya berdasar pada empat hal. Yakni, Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), penelusuran gratifikasi, kasus yang selama ini ditangani, serta pengaduan masyarakat. Kalau masuk salah satu saja, penilaian akan berkurang.
\"Semua yang terkait dengan profil (diperiksa). Orang-orang yang terkait dengan perkara korupsi, atau potensi korupsi. Juga ketaatan terhadap ketentuan yang menyangkut pencegahan korupsi,\" jelasnya soal poin-poin yang menjadi penilaian.
Usai diberikan kepada Jokowi, keputusan ada ditangan presiden. Apakah masukan KPK itu dipertimbangkan atau tidak. Zulkarnaen tentu berharap agar rekomendasi KPK didengar dan bisa memilih orang yang tepat di pemerintahan. \"Kami harapkan orang yang menurut kami bermasalah dan berpotensi bermasalah, tidak dipilih,\" jelasnya.
Lalu, kapan kepastian waktu pengumuman kabinet\" Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyatakan, kalau hingga kemarin, Presiden Jokowi masih menyeleksi kembali nama-nama yang sudah dimintakan tracking kepada KPK.
\"Saya belum tahu (pasti) kapan diumumkan, bisa nanti malam (tadi malam, Red) atau besok pagi (pagi ini, Red) baru diumumkan,\" kata Puan usai acara pelantikan presiden dan wakil presiden, di komplek parlemen, Jakarta, kemarin.
Disinggung soal nama kandidat menteri, putri ketua umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri itu juga enggan membuka. Dia hanya meyakinkan, kalau nama-nama yang dipilih nantinya adalah sosok yang kompeten dan bisa bekerjasama dengan presiden maupun wapres. \"Tidak ada bocoran, insyaallah semuanya kompeten,\" elaknya.
Namun demikian, khusus untuk kandidat menteri yang berasal dari PDIP, santer beredar kalau ada minimal 6 orang yang akan masuk ke kabinet. Puan termasuk satu diantaranya. Ketua Fraksi PDIP di DPR itu diproyeksikan menduduki kursi menteri koordinator bidang pembangunan manusia dan sosial budaya.
Selain Puan, kader PDIP lain yang kuat diproyeksikan masuk kabinet adalah Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo dan Wakil Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto. Keduanya, masing merupakan kandidat kuat menduduki posisi menteri dalam negeri dan mensesneg.
Ada pula nama anggota DPR dari PDIP M. Prakosa. Mantan menteri kehutanan di era Presiden Megawati itu kembali berpeluang menduduki pos yang sama. Nama lain yang muncul adalah politisi perempuan PDIP Eva Kusuma Sundari yang berpeluang menduduki pos menteri sosial. Terakhir, adalah anggota DPR mantan anggota Pansus Bank Century Hendrawan Supratikno.
Dari sisi postur kabinet, pemerintah Jokowi-JK kemungkinan akan melibatkan 33 kementerian dengan empat menteri koordinator. Selain Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Sosial-Budaya, ada juga rencananya Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Hak Asasi Manusia (Menko PolhukHAM), Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Koordinator Maritim, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup.
Dari sisi latarbelakakang, komposisi menteri di kabinet Jokowi didesai 18 nama yang merupakan profesional murni dan 15 nama profesional dari partai politik. Selain PDIP, ada tiga partai lainnya (PKB, Partai Nasdem, dan Partai Hanura) yang mengusung Jokowi-JK saat pilpres lalu.
Dari sejumlah informasi yang dihimpuan, PKB akan mendapat jatah 3 menteri. Sedangkan Nasdem dan Hanura masing-masing mendapat jatah 3 dan 2 menteri. Satu kursi kemungkinan besar akan diberikan pada PPP yang belakangan makin menunjukkan kecenderungannya bergabung ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Terkait komposisi tersebut, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh malu-malu mengungkap jatah menteri yang dipersiapkan untuk kader partainya. \"Kami standby saja, tidak offensive, wait and see saja,\" kata Paloh di komplek parlemen, kemarin.
Kabar yang beredar, ada setidaknya tiga nama kader Nasdem yang berpeluang besar masuk kabinet. Mereka adalah Ferry Mursydan Baldan (menkominfo), Siti Nurbaya (menteri pendayagunaan aparatur negara), dan Kurtubi (menteri ESDM).
Sementara itu, terkait waktu pengumuman kabinet, Ketua DPR Setya Novanto menyatakan, setelah momen pelantikan, pengumuman kabinet dari Jokowi-JK adalah hal yang paling ditunggu-tunggu oleh publik. Menurut dia, sebaiknya Jokowi-JK tidak perlu mengulur-ulur waktu untuk menetapkan susunan kabinetnya. Jokowi dalam hal ini sudah memiliki waktu yang cukup untuk bisa menyusun dan mematangkan susunan kabinetnya.