Masih ada yang Terima Tamu, tapi Diam-Diam

Jumat 24-10-2014,00:00 WIB

11 Hari Pasca Penutupan Lokalisasi Payosigadung

JAMBI-Kawasan Lokalisasi Payosigadung alias Pucuk di Kelurahan Rawasari, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi, memang terlihat sepi, paska penutupan 13 Oktober 2014 lalu.

Tidak terdengar lagi dentuman musik-musik house di cafe-cafe dan tempat karaoke dalam eks lokasi prostitusi itu, atau kelap-kelip cahaya lampu dengan jejeran perempuan seksi yang tampil menggoda, yang ada kini hanyalah suasana  sunyi  nan temaram. Pucuk tak ubahnya seperti ‘Kota Mati’ tak berpenghuni. Lorong-lorong terlihat gelap, tak ada aktivitas sama sekali.

Namun siapa sangka, informasi yang diperoleh koran ini dari Ketua RT 05 Kelurahan Rawasari, Kecamatan Kotabaru, Sudadi, ternyata masih ada PSK yang beroperasi di dalam kawasan itu. Tentunya, dilakukan secara diam-diam agar tidak ketahuan petugas.

‘’Ini terpaksa mereka lakukan, karena tidak memiliki pemasukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,’’ ujar Ketua RT 05 (Pucuk, red), Sudadi saat ditemui koran ini dikediamannya beberapa hari lalu.

Secara jujur, Sudadi mengakui, dirinya terpaksa memberikan celah kepada para PSK yang masih berada di lokasi tersebut untuk beroperasi. 

“Itu atas inisiatif saya, karena kasihan dengan mereka. Mau makan dari mana,” ujar Sudadi.

Aksi para PSK itu tergolong diam-diam. Tidak ada hingar bingar musik yang dinyalakan, sehingga aksi mereka tidak diketahui oleh warga lainnya  yang berdomisili di sekitar wilayah tersebut.

“Waktunya tidak tahu, siang atau malam. Itu rahasia mereka. Kasihan mereka yang tidak makan,” katanya. 

Lebih lanjut ia mengatakan, sampai saat ini tidak ada pemasukan materi dari warga setempat. Oleh karenanya, dalam masa transisi sampai bulan Desember nanti, dan menjelang dana kompensasi keluar,  ia mengambil inisiatif untuk memperbolehkan para PSK beroperasi.

‘’Meski ada beberapa mucikari dan PSK yang berjualan makanan, namun tidak ada pembeli, karena lokasi sepi,’’ jelasnya.

Sudadi juga membenarkan, saat ini suasana di Pucuk pada malam hari sudah seperti kuburan dan sangat sepi. Pasalnya, seminggu sebelum deklarasi dilakukan, sudah banyak penghuni lokalisasi terbesar di Provinsi Jambi ini yang keluar dan pulang ke tempat asalnya. 

Saat ini, kata Sudadi, hanya tinggal sekitar 60 PSK yang masih berada di kawasan tersebut.

“Kalau yang punya uang sudah pulang dulu. Nah, yang lainnya ini kan sudah tidak ada disini, itu saya tidak tahu mereka pergi kemana,”  tandasnya.

Kapolresta Jambi Kombes Pol Kristono saat dikonfimasi Jambi Ekspres via ponselnya, membantah jika Pucuk dikatakan masih aktif. Menurutnya, sejak ditutup 13 Oktober lalu, tidak ada lagi aktivitas di dalam eks lokalisasi terbesar di Provinsi Jambi itu.

Tags :
Kategori :

Terkait