Sempat Berdoa untuk Marco Simoncelli di Tikungan 11

Senin 10-11-2014,00:00 WIB

 \"Nonton Formula 1 di Sepang itu sudah biasa. Bersepeda di Sirkuit Sepang baru luar biasa!\" ujarnya.

 Kebetulan, akhir pekan lalu para petinggi Sirkuit Sepang sedang tidak di tempat. Mereka berada di Valencia, Spanyol, mengikuti seri penutup MotoGP 2014.

 Namun, beberapa staf sirkuit hadir. Begitu pula, sejumlah marshal (pengawas lintasan) untuk membantu. Pihak sirkuit membebaskan peserta berputar dan berfoto di lintasan serta menyiapkan ambulans dan para marshal seandainya ada yang membutuhkan bantuan apa pun.

 Hadir pula Nor Aznan Sulaiman, direktur Malaysian Tourism Promotion Board. Dialah yang menegaskan bahwa acara bersepeda di Sepang itu sangat langka. SRBC merupakan kelompok pertama dari Indonesia yang melakukan itu.

 \"Di Malaysia pun jarang dilakukan. Kira-kira tiga\"empat tahun lalu ada acara sepeda pula di sini,\" kata pria yang hingga dua bulan lalu bertugas di Jakarta tersebut.

 Nor Aznan menjelaskan, dirinya sudah sering mengajak kelompok-kelompok sepeda di Indonesia untuk program seperti ini. Namun, tidak ada sambutan. Akhirnya, SRBC yang melakukan dan mengajak pula peserta dari kota-kota lain. Termasuk Jakarta, Makassar, Madiun, Banyuwangi, Pasuruan, dan lain-lain.

 Begitu tiba, pihak Sepang telah menyiapkan garasi pit paling ujung untuk tempat berkumpul dan menyiapkan sepeda. Paling dekat dengan pintu masuk pit lane.

 Itu pit garasi spesial. Kalau di F1, tim juara dunia yang berhak menggunakan pit  tersebut. Tahun ini pit garasi itu digunakan oleh Red Bull-Renault. Dan tahun depan akan dipakai oleh Mercedes, yang mendominasi F1 2014 ini.

 Sebelum berangkat, rombongan dibrifing. Diingatkan tentang arah lintasan, untuk masuk ke pit bila ingin isi botol minum, dan lain-lain.

 Foto bersama tentu menjadi agenda. Lokasinya di garis start, trek lurus utama sirkuit sepanjang 5,543 km dengan 15 tikungan tersebut.

 Dua putaran pertama direncanakan sebagai \"parade\". Pada putaran pertama, para peserta perempuan memimpin di depan. Putaran kedua, giliran para founder (pengurus utama) SRBC memimpin di depan.

 Setelah itu\" Silakan berputar sesuka hati!

 Mau kebut-kebutan\" Silakan.

 Mau santai dan berhenti-berhenti untuk foto-foto\" Silakan.

 Tentu saja, gaya para peserta pun berbeda-beda.

 Sony Hendarto, dari Madiun, membayangkan diri seperti ikut MotoGP.

Tags :
Kategori :

Terkait