Refleksi 1 Tahun Kepemimpinan Sy Fasha-Abdullah Sani
4 November 2014 lalu, Walikota Jambi, Sy Fasha bersama Wakil Walikota Jambi, Abdullah Sani genap setahun memimpin Kota Jambi. Dalam rangka itu, Kemarin Walikota mengunjungi Graha Pena Jambi Ekspres jalan Pattimura. Dalam kunjungan ini, Walikota dan jajaran disambut oleh CEO Jambi Ekspres, Sarkawi dan jajaran. Berikut petikan wawacara dengan Walikota Jambi tersebut.
Apa saja yang bapak lakukan selama setahun memimpin kota Jambi ini ?
Ada banyak yang kami lakukan, tapi ada juga yang belum kami lakukan. Kalau baik yang kami lakukan, janganlah dipuji. Sebaliknya kalau masih ada yang belum kami lakukan, kami minta masukan. Seperti misalnya, penutupan pucuk, itu kami minta dukungan dari segenap masyarakat, termasuk media. Tolong jadikan gerakan kita dalam membangun kota Jambi ini adalah merupakan gerakan massa.
Seperti diketahui, kota Jambi ini memiliki jumlah PNS yang cukup banyak. Apa langkah ke depan yang akan dilakukan untuk mensejahterakan PNS ini?
Kita saat ini sedang menghitung-hitung anggaran. Dan rencananya mulai 2015 mendatang, PNS di kota Jambi akan kita berikan TKD. Selama ini, memang belum ada TKD untuk pegawai.
Berapa besarannya?
Pencairan TKD yang awalnya belanja langsung menjadi belanja tak langsung. Nilainya dianggarkan kurang lebih sekitar Rp 60 M pada 2015.
Terkait Kebocoran PAD yang selama ini terjadi bagaimana bapak menanggapinya?
Soal PAD, kalau dilaksanakan baik dan benar, pasti hasilnya baik. seperti contohnya parkir, pada 2013m, jumlah motor diangka 346 ribu mendekati 400 ribu. Mobil tercatat 2013 sampai 50 ribu. Anggap lah, satu bulan untuk parkir motor saja, orang musti mengeluarkan seribu per hari, satu bulan menjadi Rp 30 ribu. Kalau dikalikan saja 1 tahun bisa mengeluarkan Rp 360 ribu. Kalau kita tarik saja setiap tahun ketika perpanjangan pajak Rp 150 ribu saja, dikalikan jumlah kendaraan, bayangkan sudah bisa sampai berapa. Lalu mobil juga satu hari sekali parkir Rp 2 ribu. Dikalikan sebulan kan sampai dan jumlah mobil. Bisa sampai Rp 75 M yang kita terima dari parkir ini saja. Namun selama ini kebocoran sangat tinggi. Kita hanya menerima PAD dari sektor parkir Rp 3 – 4 Miliar per tahun