Butuh Rp 16 T Bangun Pelabuhan di Sumatera

Selasa 25-11-2014,00:00 WIB

JAKARTA - Salah satu program kemaritiman, tol laut segera digeber. Untuk mendukung janji tol laut ini, pemerintah sudah menyiapkan pembangunan beberapa pelabuhan yang ada di Sumatra dan Jawa. Untuk di Sumatra, setidaknya ada delapan pelabuhan yang akan segera dibangun untuk merealisasikan tol laut ini.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) melansir telah membandrol dana sebesar Rp 39,5 triliun untuk 24 pelabuhan yang ada di Indonesia. Untuk Sumatra kebagian Rp 16 triliun. Dana sebesar itu akan dialokasikan untuk pelabuhan-pelabuhan yang ada di Banda Aceh dipatok anggaran sebesar Rp 1 triliun, Kuala Tanjung (Sumut) dengan dana mencapai Rp 3 triliun, Belawan (Sumut) dengan anggaran Rp 3 triliun. Kemudian, Dumai (Riau) dengan anggaran Rp 1,5 triliun, Batam (Kepri) dengan anggaran Rp 3 triliun, Padang (Sumbar) dengan anggaran Rp 1,5 triliun, Pangkal Pinang (Babel) dengan anggaran Rp 1,5 triliun, dan Panjang (Lampung) dengan anggaran Rp 1,5 triliun.

\"Kemarin kita sudah focus group discussion (FGD) dengan berbagai pihak, termasuk dengan eks Tim Transisi dan tim relawan, serta akademisi. Anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 699,99 triliun,\" ungkap Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Dedy S Priatna, Senin (24/11).

Tak hanya pelabuhan yang ada di Sumatra, di Pulau Jawa dibangun Pelabuhan Tanjung Priok, Cilacap, dan Tanjung Perak juga disiapkan anggaran Rp 1,5 triliun untuk masing-masing pelabuhan. Sementara di Kalimantan, pelabuhan yang dibangun ialah Pontianak senilai Rp 1,5 triliun. Kemudian, Palangkaraya dengan anggaran Rp 1 triliun, Banjarmasin dengan Rp 1,5 triliun anggaran, serta Maloy yang diperkirakan menghabiskan dana sebesar Rp 1 triliun.

Pelabuhan lain yang akan dibangun ialah Lombok, Kupang, Makassar, masing-masing Rp 1,5 triliun, serta Bitung sebesar Rp 3 triliun. Kemudian, Halmahera dengan dana Rp 1,5 triliun, Ambon dengan anggaran Rp 1 triliun, Sorong dengan anggaran Rp 1,5 triliun, Jayapura dengan anggaran Rp 1 triliun, dan Merauke dengan anggaran Rp 1,5 triliun.

\"Ini terlihat sama sekali bukan alokasi APBN (seluruhnya). Kebutuhan dana bisa dibiayai APBN, bisa oleh BUMN, bisa swasta,\" imbuh Dedy. Dilanjutkannya, untuk suksesi tol laut ini rencananya pemerintah juga akan membangun infrastruktur penunjang atau komplementer dari tol laut. Salah satunya adalah penyeberangan-penyeberangan. Arah kebijakan pengembangan transportasi penyeberangan 2015-2019 adalah penyelesaian dan penguatan jalur lintas Sabuk Utara, Sabuk Tengah, dan Sabuk Selatan, serta poros penghubung. \"Ditaksir Rp 40 triliun bakal dihabiskan untuk penguatan ketiga lintas ini,\" katanya.

Selain infrastruktur kemaritiman, dalam lima tahun ke depan, akan dikembangkan 15 kawasan industri, terdiri dari 13 di luar Jawa dan dua di Pulau Jawa. Akan dibangun pula kawasan ekonomi khusus dan kawasan pariwisata.

\" Ini semua baru draf rencana. Nanti finalnya adalah antara 15-20 Januari 2015 dalam bentuk perpres yang ditandatangani presiden. Tol laut (saja) tadi yang dibutuhkan Rp 700 triliun. Tapi, (rencana anggaran) untuk perhubungan laut Rp 900 triliun karena yang Rp 200 triliun adalah anggaran rutin di Perhubungan Laut,\" pungkasnya.

Sedangkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo, menyampaikan, pada penghujung tahun ini setidaknya ada dua pelabuhan yang akan mulai dibangun. Di antaranya, pelabuhan yang ada di Makassar dan Surabaya. \"Saat ini, pemerintah masih harus menunggu terbitnya beberapa izin sebelum meresmikan pengerjaan proyek kedua pelabuhan tersebut,\" katanya.

Tak hanya pelabuhan, pengembangan galangan kapal dan kapalnya sendiri juga akan menyusul, termasuk sarana prasarana perikanan dan sebagainya. Di samping itu, juga disiapkan feeder, kapal-kapal yang mengangkut 500 penumpang untuk memberi umpan pada pelabuhan yang besar-besar. Untuk pembiayaan proyek tol laut ini, Pemerintah Indonesia akan menjalin kerja sama dengan sejumlah negara, antara lain Spanyol, Jerman, China, dan Korea Selatan.

\"Semua negara sangat mengapresiasi pembangunan maritim Indonesia. Oleh karena itu kami dapat tugas untuk langsung mengimplementasikannya segera,\" katanya.

(Tedi/WMC)

Tags :
Kategori :

Terkait