MUAROTEBO - Jubaidah (42) warga Desa Tambak Sari Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo yang ditusuk oleh mantan suaminya sendiri hingga nyaris tewas, Senin (24/11) kemarin, saat ditemui di ruangan perawatan Rumah Sakit Sultan Thaha Saifudin Tebo, kondisinya mulai membaik.
Walaupun sempat tidak bisa makan, minum dan berbicara sejak Sabtu kemarin, namun saat ditemui wartawan, Jubaidah sudah bisa menceritakan kronologis kejadian yang menimpanya.
\"Hari ini, (kemarin red) saya sudah mulai bisa minum dna berbicara, tapi kalau makan belum bisa\" ujar Jubaidah dengan suara pelan dan serak.
Menurut keterangan Jubaidah, kejadian berawal saat pelaku yaitu mantan suaminya Didi Suryadi yang baru tiga bulan bercerai ingin mengajak korban Jubaidah untuk rujuk kembali. Namun Jubaidah menolak karena anak-anaknya tidak mengizinkan lagi dirinya untuk rujuk dengan pelaku yang sempat menikah selama delapan bulan. Dari hubungan itu, Jubaidah dan Didi tidak karuniai anak.
\"Dia (pelaku, Didi Suryadi) sudah sering menghubungi saya minta rujuk kembali setelah kami bercerai tiga bulan yang lalu. Tapi menolak karena anak saya tidak mengizinkannya. Lagian dia (pelaku) pengangguran dan tidak punya pekerjaan\" ungkap Jabaidah pelan.
Karena dibujuk terus oleh pelaku untuk bertemu, akhirnya Jubaidah bersedia bertemu dengan mantan suaminya itu pada Sabtu (22/11) sekitar pukul 13.00 Wib di sebuah warung di Simpang Niam. Jubaidah juga mengaku sempat ngobrol sambil makan dan minum jus mangga.
\"Saya akhirnya mau bertemu dengan dia (pelaku) karena dirinya beralasan untuk pamit pulang ke jawa dan ingin bertemu untuk yang terakhir kalinya. Kami sempat ngobrol dan minum jus di warung di Simpang Niam\" kata Jubaidah dengan suara serak dan pelan.
Namun pada saat Jubaidah diantar pulang oleh pelaku, pelakupun membawa Jubaidah ke sebuah kebun sawit yang tepatnya tidak jauh dari Polsek Tengah Ilir. Secara tiba-tiba, pelaku langsung mengeluarkan sebuah belati dan ingin menusuk korban. Korban pun sempat meronta hingga kedua tangan korban luka-luka akibat sayatan belati.
\"Dia pelaku bilang akan membunuh saya dari pada dia (pelaku) harus melihat saya menjadi milik orang lain,\" kata Jubaidah.
Karena pelaku cukup kuat, akhirnya Jubaidah pun tersungkur ke tanah. Pelakupun langsung menindih kepala Jubaidah dan menusuk leher jubaidah kemudian menarik belati tersebut hingga darah bercucuran dan Jubaidah langsung pinsan.
\"Kemudian saya dibawa ke kebun sawit, sampe disana dia (pelaku) langsung marah dan mengeluakan belati dari pingganggnya dan mau menusuk perut saya, namun saya langsung merontak dan menahan pisaunya dengan tangan, karena tidak kuat, akhirnya saya tersungkur, dan dia (pelaku) langsung menusuk leher saya, dan penglihatan saya mulai gelap,\" kata Jubaidah.
\"Saya sempat mendengar bunyi belatinya menusuk kemudian merobek leher saya hingga seperti bunyi orang ngorok, setelah itu saya merasa lemah dan tidak berdaya\"
Setelah Ditusuk, Jubaidah diseret pelaku ke sebuah batang sawit dan langsung ditutupi daun sawit dan kurung untuk menyembunyikan korban. Pelakupun langsung kabur menggunakan sepeda motornya.
\"Saya sadar kembali saat mendengar bunyi sepeda motonya, saat itu saya sudah ditutupi oleh daun sawit dan karung. Mungkin dikiranya saya sudah mati. Dengan kondis darah bercucuran, saya langsung bangun sambil memegang leher saya yang terasa sudah putus dan merangkak ke arah jalan aspal agar bisa minta tolong,\" ucap Jubaidah.
Jubaidah pertama kali ditemukan oleh Fauzan, yang saat itu melintas di jalan lintas tersebut. Saat ditemukan, Korban Jubaidah bersimbah darah dengan kondisi luka tusuk dibagian leher akibat penganiayaan. Korban Jubaidah langsung dilarikan ke puskesmas oleh warga setempat.
Kapolsek Tengah Ilir,Iptu Sarehat SH saat dikomformasi kemarin senin mengaku pihaknya tengah melakukan penyelidikan kasus KDRT yang korbanya an Jubaidah. Dirinya juga mengatakn bahwa pihaknya telah melakukan pengrebekan di rumah pelaku namun pelaku sudah larikan diri terlbih dahulu.
\"Saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan. Pelaku masih dalam pengejeran karena melarikan diri,\"ujar Sarehat.
(bjg)