JAKARTA-Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) menjadi salah satu pintu harapan turunnya tarif dasar listrik (TDL). Syaratnya, pemerintah mampu mengoptimalkan 203 bendungan yang tersebar di seluruh Indonesia dengan membangun PLTA. Dalam sepuluh tahun ke depan, ditargetkan muncul pembangkit listrik dengan daya total 6.300 MW.
Menurut Direktur Konstruksi dan Energi Terbarukan PLN, Nasri Sebayang, PLTA bisa menurunkan tarif karena pemeliharaannya yang murah. Pemerintah bisa melakukan itu karena Indonesia punya potensi air yang besar. \"Nantinya masyarakat dapat listrik jauh lebih murah dari sekarang. Bahkan, mungkin tanpa perlu disubsidi pemerintah,\" ujarnya kemarin.
Berdasarkan Hydropower Potential Study, potensi tenaga air di Indonesia mencapai 75 ribu MW. Dari angka itu, baru 25.600 MW yang terkonfirmasi layak untuk dikembangkan potensinya. Sejak 2011, sebenarnya pemerintah dan PT PLN sudah punya masterplan hydro power.
Isinya, merekomendasi pengembangan PLTA dengan total kapasitas 12.900 MW di 87 lokasi sampai 2027. Namun, hingga saat ini baru 5 ribu MW atau hanya tujuh persen dari potensi PLTA yang telah dimanfaatkan. \"Dalam sepuluh tahun, akan dibangun PLTA sebesar 6.300 MW,\" imbuhnya.
Pembangunan itu akan melibatkan PLN, pemerintah, dan juga pengembang listrik swasta. Lebih lanjut dia menjelaskan, pembangunan itu perlu dilakukan karena kebutuhan konsumsi listrik yang terur meningkat. Perhitungan PLN, kenaikan konsumsi itu mencapai 9 persen per tahun.
Selain untuk meningkatkan listrik, pembangunan PLTA juga membawa sisi positif lainnya. Seperti konservasi sumber energi primer, memperbaiki bauran energi, dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
Ketua Umum Komite Nasional Indonesia untuk Bendungan Besar (KNI-BB) Basuki Hadimuljono mengatakan, saat ini sudah membentuk Unit Sertifikasi Tenaga Ahli (USTK) KNI-BB. Itu bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia dalam pembangunan dan pengelolaan bendungan.
Pria yang juga Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat itu menjelaskan, penyediaan sumber air melalui bendungan ikut mendukung tiga pilar ketahanan nasional. Yakni, ketahanan pangan, ketahanan energi dan ketahanan air. \"Kementerian PU Pera akan membangun 49 bendungan baru. Insinyur senior akan membantu balai besar,\" jelasnya.
(dim)