JAKARTA-Indeks harga saham gabungan (IHSG) gagal menguat di awal pekan setelah nilai tukar Rupiah kembali tertekan. Pada penutupan perdagangan kemarin IHSG turun 52,001 poin (1,008 persen) ke level 5.108,432 dan indeks LQ45 turun 8,89 poin (1,00 persen) ke level 879,13.
Sempat menguat di awal perdagangan, IHSG kemarin berbalik ke zona merah diperparah aksi jual oleh investor asing. Investor asing melakukan penjualan bersih (foreign net sell) sebesar Rp 828,1 miliar.
Bursa di Asia pada perdagangan kemarin juga mayoritas tertahan di zona merah; indeks Straits Times turun 29,99 poin (0,90 persen) ke level 3.294,14. Indeks Nikkei 225 tergerus 272,18 poin (1,57 persen) ke level 17.099,40. Indeks Hang Seng terkoreksi 221,35 poin (0,95 persen) ke level 23.027,85. Indeks Composite Shanghai naik 15,25 poin (0,52 persen) ke level 2.953,42.
IHSG kemarin berpotensi terkikis lebih dalam akibat pelemahan nilai tukar Rupiah itu. Namun berhasil sedikit ditahan terutama merespon isu pemerintah yang akan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 2015 . \"Kami melihat bahwa koreksi atau konsolidasi dari pelemahan rupiah terbatas oleh isu pemerintah yang akan menurunkan harga BBM di 2015,\" ungkap Senior Research PT HD Capital, Yuganur Wijanarko, kemarin.
Kabar tersebut direspon pelaku pasar melihat terus turunnya harga minyak dunia. Terlebih jika nantinya nilai tukar dolar Amerika Serikat (USD) bisa mulai stabil sehingga sangat memungkinkan harga BBM kembali turun. \"Rekomendasi buy (beli) di beberapa saham pilihan untuk antisipasi rebound nantinya,\" sarannya.
Pada perdagangan hari ini Yuganur memerkirakan IHSG akan bergerak di rentang support 5.080 \" 4.975 dan resistance di rentang level 5.185 \" 5.215 \" 5.251.
(gen)