JAMBI – Uji coba Bandara Sulthan Taha Saifudin (STS) Jambi menuju Bandara berstandar internasional diperkirakan batal. Sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jambi dan Angkasa Pura II Jambi menargetkan uji coba akan dilakukan pada Maret 2015.
General Manager Angkasa Pura II Bandara STS Jambi, Tamsir, melalui Parolan, Kadip Operasional Bandara STS Jambi mengatakan, uji coba tidak akan bisa dilakukan pada Maret 2015 ini. Karena masih ada beberapa kendala, seperti, parkir, run way, jalan menuju Bandara, terminal, dan fasilitas umum lainnya.
Parolan menilai uji coba akan dilakukan akhir 2015 mendatang. “Mungkin ditunda akhir tahun 2015,” katanya, saat dikonfirmasi harian ini di Bandara STS Jambi, kemarin. Saat ini dikatakan Parolan masih dilakukan perampungan, baik pembangunan diluar maupun interior dalam terminal.
Untuk diketahui, run way Bandara STS Jambi juga dilakukan perpanjangan, dari 2.220 Meter menjadi 2.600 M. Sedangkan lebarnya mencapai 45 M. Apabila Bandara STS Jambi nanti selesai, maka bisa menampung penumpang kurang lebih 1,5 juta penumpang per tahun. Jumlah tersebut meningkat drastis dari sebelumnya, yaitu hanya mencapai 250.000 penumpang pertahun.
Sedangkan luas Apron yang dikerjakan dari 20.368 M2 menjadi 43.098 M2. hanya saja Parolan tidak menyebut berapa anggaran yang telah dihabiskan untuk pengembangan Bandara STS Jambi tersebut. Karena dana yang dikeluarkan tersebut merupakan dana dari pusat.
“Langsung dikelola oleh pusat,” tegasnya. Untuk akses jalan menuju Bandara STS Jambi, pemerintah juga mendapatkan bantuan sebesar Rp 50 M. anggaran yang dikucurkan dari APBN itu untuk membangun jalan dua jalur menuju terminal baru Bandara. Jalan yang dibangun tersebut lebih kurang 5.300 m dan yang baru diselesaikan sepanjang 4.300 M.
Untuk dikatehui, Angkasa Pura II Jambi juga mendapatkan bantuan untuk pembangunan Apron. Target penyelesaian pada April 2015 ini. Pembangunan Apron dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan. Perusahaan ini juga memenangkan tender untuk pembangunan terminal penumpang bandara itu.
Untuk apron ini, PT PP memenangkan kontrak dengan nilai sebesar Rp 109,96 M. Masa pekerjaannya, sesuai kontrak, yakni selama 540 hari sejak kontrak ditandatangani. Apabila Bandara internasional tersebut sudah terwujud, maka akan banyak penambahan jalur penerbangan serta penambahan maskapai.
Jika Bandara internasional tersebut sudah beroperasi, paling tidak akan menambah rute dan armada penerbangan dari 13 armada menjadi 20 armada.
(mg1)