MUARA BUNGO - Sekitar 30 orang santri Pondok Pesantren Diniyah Bungo diduga keracunan makanan. Sekitar pukul 10.00 WIB kemarin pagi, para santri di asrama pondok di Kelurahan Candika, Kecamatan Rimbo Tengah itu mengalami muntah-muntah. Padahal, mereka saat itu dalam kondisi puasa sunnah.
‘’Kami makan nasi dan sambal telor yang sudah bermalam pak,’’ ungkap salah seorang santri yang tidak mau disebut namanya. Dirinya mengatakan, memakan nasi tersebut saat sahur. Hal senada juga disampaikan salah seorang wali santri, Aprizal. Dirinya menyebutkan, santri tidak dijatah nasi untuk makan sahur. Sehingga para santri memakan nasi yang seharusnya dimakan saat makan malam.
\"Saya sangat kecewa dengan pihak pesantren, puluhan santri yang diduga keracunan tidak dibawa kerumah sakit, namun hanya disuruh istirahat di asrama.\"ucap Aprizal dengan nada keasal.
Saat dikonfimasi Rosmaini Kepala Pondok Pesantren Diniyah mengatakan hal berbeda. Ia mengatakan, para santri mengalami pusing dan muntah bukan karena keracunan, tapi karena kebanyakan makan buah-buahan.
Saat ditanyakan tentang sampel sisa makanan yang dimakan santri, ia mengatakan sudah tidak ada lagi. Karena setelah makan para santri langsung menyuci piring dan membuang sisa makanan. Namun saat ditanyakan apakah nasi yang dimakan saat sahur tersebut adalah nasi makan malam, ia membenarkan. Tapi menurutnya, sebenarnya para santri makan sebelum tidur. Karena ketiduran, para santri memakannya saat sahur.
\"Para santri mengambil nasi tersebut malam. Karena ketiduran makanya para santri makannya pada saat sahur,\" ucapnya.
(Hnd)