Salahkan Debit Batanghari dan Listrik

Rabu 04-11-2015,00:00 WIB

 

JAMBI - Sulitnya mendapatkan suplai air bersih sangat dirasakan masyarakat Kota Jambi. Ditambah lagi musim kemarau yang berkepanjangan. Plt Dirut PDAM Tirta Mayang, Raden Erwansyah mengatakan, sulitnya suplai air bersih itu dikarena debit sungai batanghari yang terus menurun.

 “Pada kondisi aman kita menyuplai 90.000 liter air perdetik. Saat ini hanya bisa menyuplai 65.000 liter air perdetik. Sungai batanghari yang menjadi air baku kita menyusut,” ujarnya, Selasa (3/11).

Tak hanya masalah debit air, dia juga mempersoalkan masalah listrik yang masih disuplai oleh Sumatera Selatan. Saat ini listrik di Kota Jambi sering padam. Padahal listrik sangat penting untuk menjalankan operasional penyaluran air yang ada di PDAM Tirta Mayang.

“Kita sudah mengirim surat ke Pak Walikota untuk mendapatkan aliran listrik khusus, sehingga nanti apabila listrik mati, air PDAM tetap akan hidup “ katanya. Sementara itu, Agus Ahyar, Kasubdit Air Minum Kementrian PU mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang melakukan penambahan kapasitas air dan diharapkan apabila selesai bisa tersambung ke 60.000 rumah.

“Jadi pada 2018 nanti, seratus persen, masyarakat Kota Jambi dapat menikmati air bersih,” ujarnya.

Sementara terkait dengan kualitas air PDAM Tirta Mayang, Agus mengakui bahwa saat ini masih dalam keadaan kurang baik, namun ia berdalih untuk mendapatkan air yang baik, harus dengan pembangunan sarana dan prasarana terlebih dahulu.

“Kuantitas dan kualitas seharusnya terpenuhi, tetapi harus secara bertahap, kuatitasnya kita penuhi dulu, baru nanti kualitasnya kita bagi perkawasan, jadi kawasan air siap minum, saat ini hanya sekedar bersih tetapi kalau layak minum, belum “ paparnya.

Hal ini juga mendapatkan perhatian dari H Bakri,  Anggota Komisi V DPR RI Dapil Jambi mengatakan bahwa, harus sudah ada komitmen bahwa tahun 2018, pelayanan PDAM ke masyarakat Jambi sudah mencapi 100 persen. Sehingga pada tahun 2018, tidak ada lagi masyarakat Kota Jambi yang kesulitan air.  “Kalau bicara kapasitas, peralatan ini dibuat tahun 1982. Ketika itu masyarakat Kota Jambi masih sedikit, sekarang sudah bertambah jumlahnya, tapi tidak ada penambahan sarana dan prasarana ini,” katanya saat melakukan kunker Komisi V ke PDAM Tirta Mayang.

“Hasil kunker ini juga akan kami perjuangkan untuk dianggarkan tahun depan,” imbuh Bakri

Menurutnya, PDAM TM akan mendapatkan kucuran dana dari APBN. Ada intervensi anggaran dari pusat untuk membantu PDAM. Pemerintah Daerah menurutnya harus berkomitmen bagaimana tahun 2018 mendatang, seluruh masyarakat Kota Jambi sudah mendapat aliran air bersih.

“Ini juga harus didukung dengan manajemen yang juga harus bagus,” pungkasnya.

(dez)

Tags :
Kategori :

Terkait