NTP Provinsi Naik

Rabu 04-11-2015,00:00 WIB

JAMBI - Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jambi per Oktober 2015 naik 0,48 persen atau sebesar 95,48 dibanding NTP bulan September lalu. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, Yos Rusdiansyah mengatakan, kenaikan NTP itu dikarenakan adanya kenaikan indeks harga yang Diterima Petani (It) sebesar 0,67 persen dari indeks harga yang Dibayar Petani (Ib) yang justru turun 0,01 persen.

 Dari kenaikan itu, Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) menjadi penyumbang terbesar, dengan nilai sebesar 99,25 atau naik 0,75 persen. “Kenaikan It pada NTP itu  dipengaruhi oleh naiknya indeks pada kelompok padi sebesar 0,99 persen. Penurunan Ib dipengaruhi oleh indeks kelompok konsumsi rumah tangga yang turun sebesar 0,18 persen,” katanya.  Untuk subsektor Hortikultura (NTPH), indeks nilai tukar sebesar 94,23 atau turun 0,67 persen. Penurunan It pada subsektor Hortikultura, lebih dipengaruhi oleh penurunan pada indeks yang diterima petani sayur-sayuran dan petani tanaman obat yang masing-masing turun sebesar 2,60 persen dan 1,08 persen. Sedangkan untuk penurunan Ib, justru dipengaruhi oleh indeks konsumsi rumah tangga yang turun hingga 0,04 persen.

Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) justru positif, naik sebesar 92,38 dengan persentase kenaikan 1,88 persen. Kenaikan ini dipengaruhi oleh kenaikan It sebesar 1,93 persen. Dan bagusnya, kenaikan Ib akibat naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,05 persen, tidak berpengaruh signafikan terhadap It.
        Untuk periode Oktober ini, selain NTPH, NTP untuk subsektor Peternakan (NTPT) juga mengalami penurunan hingga 1,56 persen atau sebesar 101,44 dari bulan sebelumnya.

“Pada bulan ini It turun sebesar 1,64 persen dan Ib turun sebesar 0,08 persen,” ujarnya. Penurunan It pada subsektor ini dipengaruhi indeks kelompok ternak besar yang turun 1,74 persen, kelompok ternak kecil turun sebesar 1,81 persen dan unggas turun sebesar 1,68 persen. Sedangkan kelompok hasil ternak naik sebesar 0,13 persen. Penurunannya juga masih disebabkan faktor yang sama, indeks konsumsi rumah tangga.       

Kenaikan NTP juga dialami subsektor Perikanan (NTNP) sebesar 100,62 atau naik 0,26 persen. Dimana indeks yang diterima nelayan dan pembudidaya ikan pada bulan ini naik sebesar 0,25 persen, sedangkan indeks yang dibayar nelayan dan pembudidaya ikan mengalami penurunan yaitu sebesar 0,01 persen.
        Dari sepuluh Provinsi di Sumatera, kenaikan Nilai Tukar Petani itu hanya terjadi di tujuh daerah, sedangkan NTP di tiga provinsi lainnya mengalami penurunan.
       Dari grade NTP itu, Nilai Tukar Petani Provinsi Jambi berada pada urutan delapan diantara sepuluh provinsi se-Sumatera. Dimana NTP tertinggi terdapat di Provinsi Bangka Belitung sebesar 104,73 sedangkan NTP terendah di Provinsi Bengkulu yaitu sebesar 93,69.     
        Dilihat dari perubahan NTP pada Oktober 2015 terhadap bulan sebelumnya, kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Bengkulu yaitu sebesar 1,31 persen. Jambi sendiri, berada pada urutan kesembilan diantara provinsi se-Sumatera itu.

(fth)

Tags :
Kategori :

Terkait