Hujan Turun Merata Akhir November

Senin 09-11-2015,00:00 WIB

      JAKARTA - Setelah melewati musim kemarau, Indonesia sebentar lagi akan memasuki musim penghujan. Perkiraan musim penghujan ini akan ini diprediksi berlangsung hingga awal tahun nanti. Intensitas hujan yang cukup tinggi menjadi sebuah kewaspadaan bencana banjir akan terjadi.

      Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya mengatakan bahwa musim penghujan akan datang pada minggu keempat November ini. ‘’Jatuh pada dasaria 2 atau sekitar tanggal 20-an nanti,’’imbuhnya, kemarin (11/8).

      Saat ini, hujan yang turun masih sebatas masa transisi saja dari musim kemarau ke musim penghujan. Yakni, dengan ciri hujan yang turun masih disertai dengan angin kencang.

 

      Pada November hingga Desember ini, lanjut dia, musim penghujan akan mulai terjadi di sebagian wilayah. Khususnya, di Sumatera, Kalimantan dan Jawa. ‘’Tapi, sedikit terlambat pada Sumatera Selatan bagian Timur,’’ungkapnya.

      Menurut prediksi, puncak musim hujan ini akan jatuh pada Januari dan Februari. Meski perkiraan cuaca ini masih bisa berubah disebabkan pola angin, badai tropis, el-nina dan sebagainya. ‘’Prediksi ini masih kan masih dalam masa transisi, jadi kita belum bisa pasti,’’ungkapnya.

      Berdasar data BMKG, untuk wilayah seperti Aceh, Sumatera Utara, dan DKI Jakarta akan diprediksi memiliki intensitas tinggi. Sementara, untuk wilayah Bali, Sulawesi bagian selatan dan Nusa Tenggara Timur memiliki curah hujan berintensitas rendah.

      Kepala Sub Bidang Informasi Meteorologi BMKG Hary Tirto Djatmiko menambahkan, potensi banjir untuk bulan ini masih terbilang aman. Namun, potensi banjir pun tak dapat dipungkiri jika intensitas hujannya tidak wajar. ‘’Kalau hujan turun lebih dari 3 jam sampai 5 jam, masyarakat perlu mewaspadai itu. Khususnya untuk wilayah yang biasa langganan banjir,’’ ungkapnya.

      Sejumlah daerah yang masuk potensi banjir itu tersebar secara merata. Mulai Aceh, Sumatera Utara, Summatera Barat, Riau,Sumatera Selatan dan Lampun. Begitu juga untuk wilayah DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) yang kemungkinan diindikasi memiliki potensi banjir. ‘’Hujan di Jabodetabek sudah tidak mengenal waktu, bisa lebih dari tiga jam,’’ungkapnya.

      Sedangkan untuk wilayah Jawa Tengah potensi banjir berada di wilayah tertentu. Yakni, Cilacap, Purworejo, Semarang, Pati, dan Grobogan. Kemudian, untuk wilayah Jawa Timur, lokasi potensi banjir berada di Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Bojonegoro, Tuban dan Mojokerto.

      Menurut Hary, daerah yang memiliki potensi tersebut perlu kewaspadaan dan perhatian khusus. ‘’Ini pun terkait potensi skala harian, jika lebat dan lebih lebat dan dalam kurun panjang, maka diindikasikan akan ada genangan,’’pungkasnya.

(lus/agm)

Tags :
Kategori :

Terkait