MUARASABAK - Setiap musim penghujan tiba, tiga titik disekitar Komplek Perkantoran Bukit Menderang, rawan genangan air. Seperti di Simpang Pendowo, depan rumah dinas dan simpang Pengadilan Negeri Tanjabtim. Padahal genangan air ini sudah seringkali dikeluhkan warga yang melintas. ‘’Setiap hujan deras, genangan air di Simpang Pendowo selalu terjadi. Banyak pengendara yang mengambil jalan sebelah karena tidak tergenang air,\" terang Suti, warga sekitar perkantoran.
Sebab, bila dipaksa melintasi jalan yang tergenang ada lobang jalan yang berada digenangan air. Sehingga warga mencari jalan yang lebih aman, daripada terjatuh dilobang jalan. \"Di samping itu jalan yang tergenang juga licin untuk dilewati,\" ujarnya.
Menyikapi permasalahan ini, Kadis PU Tanjabtim, H. Mahmulis mengungkapkan, setelah 4 bulan terjadi kemarau, kini hujan telah mengguyur beberapa wilayah di Tanjabtim. Dan setiap hujan ada beberapa titik ruas jalan yang tergenang air. \"Kenyataannya seperti itu, karena pada ruas-ruas jalan tertentu, jalannya selevel dengan permukaan tanah, maka terjadi genangan air,\" katanya.
Untuk mengantisipasi kembali terjadinya genangan air dibeberapa titik tersebut. Pihaknya akan menggunakan dana tanggap gawat darurat, melalui swakelola dalam melakukan perbaikan. \"Tapi hanya untuk sekitar komplek perkantoran saja, wilayah lain di Tanjabtim belum bisa kami lakukan perbaikan, kami berusaha kembali normalkan genangan air ini,\" bebernya.
Mengenai jumlah dana tanggap darurat yang dimiliki dinasnya? Mahmulis menyebutkan Dinas PU Tanjabtim memiliki Rp 3 miliar dana tanggap darurat. Dana ini dapat dipergunakan perbaikan jalan jerambah kayu dan jembatan kayu yang mengalami kerusakan. \"Tapi banyak yang untuk perbaikan jalan jerambah kayu dan jembatan kayu,\" tukasnya.
(yos)