Bisa Apa Tanpa La Pulga

Rabu 11-11-2015,00:00 WIB

BUENOS AIRES - Barcelona sudah mampu melepaskan diri dari Messidependencia atau ketergantungan pada Lionel Messi. Tanpa Messi dalam enam Jornada, Barca malah dapat memuncaki klasemen sementara La Liga. Lantas, bagaimana Argentina bisa seperti Barca yang sempurna tanpa La Pulga?

      Tantangan itu yang kembali harus dipertaruhkan saat La Albiceleste saat mencoba lagi peruntungannya dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona CONMEBOL, Jumat besok (13/11). Matchday ketiga Argentina menjamu Brasil dalam Superclasico de las Americas, di Estadio Monumental Antonio Vespucio Liberti, Buenos Aires.

      Mencoba lagi, karena dalam dua laga kualifikasi Piala Dunia 2018 sebelumnya Argentina gagal mendulang kemenangan tanpa Messi. Sekali tumbang dan sekali imbang. Begitulah rapor Argentina yang untuk sementara berada di peringkat ketujuh dengan hanya mampu mendulang satu angka.

                Kembalinya Neymar da Silva Santos Jr setelah menjalani sanksi larangan main empat laga pasca Copa America 2015 nanti jadi momok bagi Argentina. Bayang-bayang kalah dua kali dalam tiga laga pertama kualifikasi Piala Dunia sudah di depan mata. Itu akan jadi rekor terburuk Argentina dalam mengawali laga kualifikasi.

 

                Empat tahun lalu, satu menang, satu imbang dan satu kali kalah jadi awal Tango menuju Brasil. Itu rekor terburuk Argentina dalam tiga laga pertama di kualifikasi Piala Dunia sejak menggunakan format satu grup edisi 1998. Kepada Super Mitre Deportivo, pelatih Gerardo ‘’Tata’’ Martino yakin lepas dari Messidependencia.

 

                Tata berpedoman dengan statistik timnas Argentina tanpa winger kanan Barca itu dalam kurun waktu satu dekade terakhir. Tanpa Messi, Argentina masih bisa menang 10 kali dari 20 laga. Artinya, persentase kemenangannya mencapai 50 persen. ‘‘Jadi, tanpa Messi tidak bisa dianggap kami akan bermain buruk,’‘ ujarnya.

 

                Namun, case yang dihadapi mantan entrenador Barca dua musim lalu itu berbeda dengan kualifikasi Piala Dunia 2018 ini. Dua kali eksperimennya bermain tanpa Messi, tetap saja Argentina susah mencetak gol. Baik ketika memainkan formasi 4-3-3 dengan Angel Di Maria di sisi kanan yang biasa ditempati Messi.

 

                Ataupun dengan formasi 4-2-3-1 yang menempatkan Di Maria di sisi kanan dan menemani Javier Pastore dan Ezequiel Lavezzi di belakang Carlos Tevez. ‘‘Situasi yang seperti inilah yang kami takutkan terjadi pada awal kualifikasi Piala Dunia 2018 ini,’‘ tuturnya.

 

                Statistik ESPN dalam laga melawan Ekuador (9/10) dan Paraguay (14/10), winger yang bermain di Paris Saint-Germain (PSG) itu belum mampu menggantikan peran Messi. Terutama sebagai pembeda. Dalam dua laga, Di Maria kesulitan mencetak gol dari tujuh kali shots-nya.

 

Tags :
Kategori :

Terkait